Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin, mengatakan hanya orang 'buta' dan 'budek' yang tidak bisa melihat prestasi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Ucapan itu pun menuai kontroversi dengan segala penafsiran politiknya.
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, mengatakan pihaknya menyampaikan rasa simpati ke kaum difabel terkait penggunaan istilah tersebut. Menurutnya, kaum difabel, terutama tunanetra dan tunarungu mungkin merasa dikerdilkan atas ucapan itu.
"Saya bersimpati kepada saudara-saudara kita yang difabel khususnya kaum tunanetra dan tunarungu yang sangat mungkin merasa dikerdilkan oleh ucapan tersebut," katanya di Jakarta, Senin (12/11/2018).
Sebelumnya, anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, menyampaikan hal yang sama. Ia menilai pernyataan Ma'ruf tidak mencerminkan sosok ulama besar.
"Nggak perlu Pak Ma'ruf kayak marah-marah gitu dengan ngatain orang 'budek' dan 'buta' kalau tidak bisa melihat prestasi Jokowi, itu terkesan kasar dan ambisius, tidak menggambarkan sosok beliau sebagai ulama besar yang memberi kesejukan. Kok tiba-tiba berubah? Beliau sebagai ulama besar tak lagi mencerminkan sebagai ulama besar, nggak sepatutnya," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim