Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan melakukan evaluasi terhadap pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan pemerintahan saat ini. Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 itu menilai investasi di bidang infrastruktur sudah berlebihan.
Anggota tim pemenangan Prabowo-Sandi, Drajad Wibowo mengatakan evaluasi yang akan dilakukan berupa pengurangan sekitar 30% atau Rp3.000 triliun dari jumlah saat ini Rp4.500 triliun.
"Kami akan menghentikan investasi infrastruktur yang boros dan akan kami pindah ke pertanian dan pangan," kata Drajad di Jakarta, Minggu (18/11/2018).
Drajad mengatakan, di bidang pertanian, pasangan Prabowo-Sandi menargetkan swasembada di beberapa bidang, antara lain sektor pangan dasar seperti nasi,jagung, kedelai, dan daging.
Seperti diketahui selama era pemerintahan Presiden Joko Widodo, berbagai macam infrastruktur gencar dibangun. Mulai dari jalan dan jembatan, bandar udara, pelabuhan, hingga bendungan. Jokowi beralasan Indonesia sangat tertinggal dengan negara-negara lain dalam bidang infrastruktur.
Hingga 2018, pemerintahan Jokowi-JK berhasil membangun jalan sepanjang 3.432 km dan jalan tol sepanjang 947 km. Pembangunan jembatan juga dilakukan, yakni sepanjang 39 km dan jembatan gantung 134 unit.
Beralih ke jalur udara, pembangunan bandara telah dilakukan di berbagai pulau, mulai dari Papua sampai Kalimantan. Beberapa bandara yang sukses dibangun adalah Bandara Maratua di Kabupaten Berau, Bandara Kertajati di Majalengka, Bandara Morowali di Kabupaten Morowali, dan Bandara Werur yang berdekatan dengan kawasan wisata Raja Ampat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti