Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pimpin Pasar E-Commerce, Valuasi Tokopedia Kini Senilai Rp102 Triliun

Pimpin Pasar E-Commerce, Valuasi Tokopedia Kini Senilai Rp102 Triliun Kredit Foto: Tokopedia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar online yang juga unicorn dari Indonesia, PT Tokopedia telah menjadi startup paling berharga setelah mengumpulkan $1 miliar dari para investornya, termasuk SoftBank. Meskipun belum jelas dana dukungan tersebut berasal dari SoftBank Group Corp atau Vision Fund, perusahaan tersebut memang mengalihkan kepemilikan sebelumnya di Tokopedia ke pendanaan awal tahun ini.

Menurut narasumber yang meminta untuk tidak disebutkan identitasnya, operator e-commerce tersebut kini bernilai sekitar $7 miliar (setara 102.445.000.000.000/102 triliun) setelah menerima seluruh pendanaan. Berdasarkan riset dari firma penelitian CB Insight, dengan itu Tokopedia menjadi top valuasi untuk startup di Indonesia.

“Tokopedia telah muncul sebagai kekuatan utama dalam beberapa waktu terakhir. Mereka telah membuat kemajuan yang tidak diragukan dalam skala dan fakta, yakni: semakin baru dan pendanaan besar menunjukkan beberapa investor besar memandang mereka sebagai salah satu pemimpin potensial di pasar konsolidasi di masa depan,” papar mitra dari Bain & Co Jakarta Usman Akhtar pada Rabu (21/11/2018), dilansir dari Bloomberg.

Menanggapi hal tersebut, menurut Bloomberg, perwakilan Tokopedia menolak memberikan komentar. Begitu pula dengan SoftBank yang tidak segera memberikan tanggapan. Namun, pada 2014 lalu, CEO Tokopedia, William Tanujaya, telah bertemu untuk pertama kalinya dengan founder SoftBank, Masayoshi Son. Saat itu, Tokopedia memperoleh pendaan dana untuk gagasannya dalam membangun pusar e-commerce pertama di Indonesia. William menganggap saat itu sebagai titik balik bagi Tokopedia.

Pada sebuah wawancara di 2016, William pernah berkata, orang-orang yang menolaknya karena mereka melihat masa lalu William, hal itu tak dapat diubahnya. Namun, Masayoshi Son tidak, ia bertanya kepada William apa yang dipikirkan tentang masa depan. Dia tak berfokus pada masa lalu William seperti yang lain.

Mungkin tak banyak yang tahu, William merupakan putra pekerja pabrik. Kini ia berhasil mendirikan perusahaan sekelas Tokopedia berkat idenya untuk memanfaatkan adopsi ponsel pintar dalam meningkatkan kenyamanan berbelanja online. Berdasarkan laporan dari Google dan Temasek Holdings Pte, perekonomian internet Indonesia adalah yang terbesar dan paling cepat berkembang di Asia Tenggara. Bahkan, pada 2025, e-commerce diperkirakan akan bernilai $53 miliiar.

Tokopedia yang didirikan pada 2009 mampu menjadi pesaing berat bagi para rivalnya. Salah satunya, perusahaan besar dari China, Alibaba Group Holding Ltd yang mengembangkan bisnis Lazada mereka di Asia Tenggara. Ada pula PT Bukalapak.com yang mendaftarkan ratusan ribu toko lingkungan sebagai mitranya. Kabarnya, menurut Bloomberg, Sea Ltd dari Singapura melakukan investasi besar untuk mengembangkan bsinis e-commerce-nya.

Menurut peneliti pasar iPrice Group yang menggunakan traffic bulanan dari data SimilarWeb, Tokopedia merupakan platform e-commerce nomor 1 pada kuartal ketiga tahun ini. Selanjutnya, diikuti oleh Bukalapak, Shopee, dan Lazada.

Nilai barang bruto Tokopedia meningkat lebih dari 3 kali lipat tahun ini, mengacu pada nilai total barang yang dijual di platform. Perusahaan itu mencocokkan pelanggan dengan pedagang, bukan menjual produknya sendiri. Mereka menawarkan barang elektronik, pakaian dan perawatan kesehatan, serta melayani pembelian tiket kereta api dan paket data untuk ponsel.

Tentunya, Anda sudah pernah berbelanja di Tokopedia bukan?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: