Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Kembali Menguat, Darmin: Kenapa Tidak

Rupiah Kembali Menguat, Darmin: Kenapa Tidak Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7). Mata uang rupiah di pasar spot exchange berada di level Rp14.375 per dolar AS atau terdepresiasi 50 poin atau 0,35 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya yang berada pada nilai Rp14.325. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih memiliki ruang untuk mengalami penguatan.

Darmin dalam seminar nasional Proyeksi Ekonomi Indonesia 2019 di Jakarta, Rabu, menyebutkan bahwa rupiah saat ini masih berada di bawah nilai wajar (undervalued).

Ia mengungkapkan bahwa nilai fundamental rupiah saat ini bervariasi dengan rentang mulai dari Rp13.800 sampai dengan Rp14.200 per dolar AS.

Darmin menegaskan bahwa pemerintah dan otoritas moneter akan berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Selain itu, Darmin mengatakan bahwa arus modal asing yang masuk menjadi faktor penting yang bisa membuat kurs rupiah menguat.

"Yang penting sudah ada capital inflow sehingga mereka beli kembali saham kita, beli SUN, kursnya menguat lagi," ujar dia.

Melalui aliran modal asing yang masuk tersebut, defisit neraca transaksi berjalan diharapkan bisa ditutup oleh surplus transaksi modal dan finansial.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: