Investree (PT Investree Radhika Jaya) sebagai salah satu Mitra Distribusi (MiDis) penjualan Sukuk Tabungan seri ST-002 yang diterbitkan oleh pemerintah, yaitu Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan realisasi penjualan ST-002 yang menuai hasil positif sebesar Rp65 miliar, Kamis (29/11/2018).
Penjualan tersebut meningkat dua kali lipat dari target awal Investree untuk penjualan ST-002, yaitu sebesar Rp30 miliar. Hingga penutupan masa penawaran kemarin, tercatat sebanyak 690 pemesanan ST-002 yang dilakukan oleh 552 investor melalui platform Investree.
Adrian Gunadi, CEO & Co-Founder Investree mengatakan, "Tentunya kami bersyukur dengan capaian hasil positif dan melampaui target awal penjualan ST-002 hingga 216% karena nantinya dana investasi ST-002 ini akan dimanfaatkan untuk pembangunan negara."
Selama masa penawaran ST-002, 1-22 November 2018, data yang tercatat oleh Investree sebagai pionir marketplace lending di Indonesia menunjukkan bahwa investor ST-002 di Investree didominasi oleh generasi muda dengan usia kisaran 21-35 tahun.
Selain karena sosialisasi yang dilakukan pemerintah, ketertarikan generasi muda dalam berinvestasi ini juga didukung oleh adanya perubahan cara pemesanan dari manual menjadi 100% online, sehingga dapat menjangkau masyarakat secara luas dengan penggunaan teknologi sebagai upaya dalam mewujudkan keuangan inklusif.
Dari segi angka, tercatat rata-rata jumlah investasi oleh satu investor di ST-002 Investree sebesar Rp117 juta. Sementara dari segi wilayah pembelian, sebaran area asal investor masih didominasi oleh Jabodetabek dan Pulau Jawa lain, namun ada pula daerah-daerah, seperti di Sumatera (DI Aceh, Sumbagut, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan), Kalimantan, Sulawesi, bahkan hingga Tomohon dan Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur, yang melakukan pembelian ST-002 karena kemudahan akses melalui online. Hal ini menguatkan keunggulan akses pembelian ST-002 secara online, di mana instrumennya dapat dijangkau dan dimanfaatkan oleh masyarakat terluar dan terpencil sekali pun.
"Melalui platform Investree, antusiasme generasi muda terhadap pembelian ST-002 semakin tinggi karena pemesanan 100% online, sehingga tujuan kami bersama dengan Kemenkeu untuk mengajak generasi muda berinvestasi juga tercapai. Hal ini merupakan bentuk nyata dari sinergi yang terjadi antara industri teknologi finansial dengan pemerintah," tambah Adrian.
Sebagai instrumen Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN), seri ST-002 telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, di mana surat berharga tersebut tidak melibatkan unsur perhitungan bunga (riba), unsur judi (maisyir), unsur penipuan (gharah), dan tidak mendatangkan kerugian kepada orang lain (mudharat). ST-002 memiliki tingkat imbalan 8,30% p.a. dengan tenor dua tahun dan minimal pemesanan yang terjangkau, yaitu Rp1 juta.
"Selaras dengan semangat yang selalu digaungkan Investree, 'Semua Bisa Tumbuh', kami berharap dapat terus menjadi mitra distribusi untuk penjualan surat utang lain dan bersama-sama menumbuhkan semangat berinvestasi di Indonesia, khususnya bagi generasi muda demi meningkatkan kemajuan ekonomi negara," tutup Adrian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: