Badan Pusat Statistik (BPS) melansir tingkat kemiskinan di Indonesia hingga akhir September 2018 lalu turun menjadi 9,66% dibanding pada Maret 2018 yang mencapai 9,82%. Jumlah orang miskin berkurang dari sebelumnya 25,95 juta jiwa menjadi 25,67 juta jiwa.
“Jumlah penduduk miskin berkurang sekitar 280 ribu orang,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan untuk persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2018 sebesar 7,02% turun menjadi 6,89% pada September 2018. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun menjadi 13,10% pada September 2018 dari 13,20% pada Maret 2018.
“Persentase kemiskinan di pedesaan masih tinggi hampir dua kali lipat,” ujarnya.
Menurut Suhariyanto salah satu penyebab menurunnya angka kemiskinan per September 2018 adalah terkendalinya inflasi selama Maret–September 2018 yang hanya 0,94%. Di samping itu penurunan kemiskinan juga didorong oleh peningkatan upah rill buruh petani serta nilai tukar petani selama Maret-September 2018.
“Ini pencapaian bagus. Perlu kita pertahankan karena meningkatkan daya beli,” ujarnya.
Berdasarkan catatan BPS, upah nominal harian buruh tani nasional pada September 2018 naik 2,07% dibanding Maret 2018 yaitu dari Rp51.598 menjadi Rp52.665.
Selain itu menurunnya beberapa harga komoditas pokok sepanjang periode Maret-September 2018 turut mendorong penurunan kemiskinan. Beberapa komoditas tersebut antara lain beras turun 3,28%, daging sapi turun 0,74%, minyak goring turun 0,92%, dan gula pasir turun 1,48%.
“Rata-rata pengeluaran perkapita per bulan untuk penduduk yang berada di 40% lapisan terbawah tumbuh 3,55% lebih tinggi dibandingkan garis kemiskinan pada periode yang sama sebesar 2,36%,” ujarnya.
Sementara dari sisi wilayah, persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua yaitu sebesar 20,94%. Sementara persentase penduduk miskin terendah berada di Kalimantan yaitu sebesar 5,98%.
Dari sisi jumlah sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa (13,19 juta orang) sedangkan jumlah penduduk miskin terendah di Kalimantan (0,97 juta orang).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: