Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

OYO Jadi Pesaing Ketat RedDoorz di Indonesia

OYO Jadi Pesaing Ketat RedDoorz di Indonesia Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

OYO, jaringan perhotelan India telah memperkuat kehadirannya di Indonesia dengan menginvestasikan $100 juta. Belum lama OYO memasuki pasar Indonesia, pada Selasa (29/1/2019) OYO disebut-sebut telah menjadi pasar terbesar ketiga di Asia Tenggara.

Kehadiran OYO di Indonesia membuat jaringan perhotelan asal Singapura, RedDoorz tersaingi. Pasalnya, keduanya sama-sama terus memperluas bisnisnya.

Berita investasi OYO muncul setelah rencana ekspansi regional RedDoorz di Indonesia. Jaringan hotel budget yang berbasis di Singapura itu mengungkap rencananya untuk memperluas di sepuluh kota baru di Jawa Timur, dimulai dengan Pasuruan dan Jember. RedDoorz juga berada pada dorongan ekspansi agresif untuk menangkap sebagian besar negara-negara Asia Tenggara. Baru-baru ini, RedDoorz juga dikabarkan telah berkembang di pasar Filipina, dan segera setelah itu OYO mengumumkan ekspansi di wilayah yang sama.

“Kami berniat untuk berinvestasi lebih dari $100 Juta (INR 711 Cr) di pasar Indonesia dengan pertumbuhan tinggi ini dan berencana untuk memperluas kehadiran kami ke 100 kota teratas di Indonesia, termasuk Yogyakarta, Bandung, Surabaya yang baru-baru ini kami masuki dan mendobrak masuk ke Bali 11 bulan berikutnya,” kata Ritesh Agarwal, pendiri dan CEO grup OYO Hotels and Homes, yang dilansir dari Entrepreneur.com (29/1/2019).

Diluncurkan pada Oktober 2018, perusahaan ini memulai operasinya di Indonesia dengan 30 hotel eksklusif dengan inventaris lengkap dan 1.000 kamar di Jakarta, Surabaya, dan Palembang. Saat ini, OYO telah tumbuh lima kali lipat hanya dalam waktu tiga bulan, menjadi lebih dari 4.100 kamar, lebih dari 150 hotel di 16 kota.

Membahas mengenai strategi miliaran dolar untuk berkembang pesat, Agarwal mengatakan, "Kami percaya bahwa rahasia kami untuk sukses di Indonesia adalah cara kami membangun bisnis ini di sini. Kami memasuki Indonesia dengan pola pikir perusahaan Indonesia yang melihat peluang untuk meniru model bisnis OYO yang sukses di India untuk menciptakan sesuatu yang unik dan relevan bagi Indonesia, dan hasilnya terlihat.”

Didirikan oleh jebolan perguruan tinggi berusia 25 tahun, OYO Rooms juga telah melaju penuh dalam memperluas kehadirannya di Asia Tenggara, bukan hanya di Indonesia. Perusahaan sudah memiliki kehadiran yang kuat di India dan China melalui waralaba.

Dikutip dari Skift, Agarwal mengatakan, “Ini hanya jumlah awal untuk memulai. Perusahaan ini menggandakan investasinya di Asia Tenggara karena bertujuan untuk menjadi rantai hotel terbesar di dunia dalam skala, pendapatan, dan margin pada tahun 2023.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: