Finansial memang kerap menjadi permasalahan yang sering terjadi di dalam kehidupan seseorang. Terlebih lagi jika sudah terlilit utang. Duh, pasti sering membuat pusing dan kelimpungan. Namun, utang adalah hal yang lumrah. Bukan hanya orang yang memiliki utang, negara pun sama kok.
Baca Juga: Mau Pensiun Dini Jadi Pengusaha? Lakukan 3 Persiapan Finansial Berikut
Namun, ternyata kebiasaan berutang itu bukanlah hal yang baik lho. Suatu perilaku kebiasaan berutang itu bisa membuat pikiran kita terus terganggu karena merasa memiliki tanggungan. Hal itu dibenarkan dalam lansiran thebalance.com (11/2/2019), berutang itu kerap membuat kepikiran dan membuat kepala pusing, kenapa ya?
1. Menghabiskan lebih dari kemampuan
Godaan untuk berutang itu lumrah datang dan pergi dalam hidup. Ketika sudah melunasi utang sebelumnya, hasrat untuk berutang terkadang akan muncul. Itu yang memicu Anda untuk menghabiskan uang melebihi batas kemampuan. Nah, kalau pengeluaran sudah semakin bertambah, semakin pusing deh kepala memikirkan uang dari mana untuk bayar cicilan utang.
Baca Juga: Putar Otak Buat Bayar Utang, Taxi Express Lakukan...
2. Semakin banyak utang bakal berbunga
Utang dan bunga? Dua sejoli yang sudah saling melengkapi. Maksudnya, kalau Anda berutang, pasti sudah enggak bisa terlepas dari kata bunga. Ketika berutang untuk pertama kalinya, bunga memang enggak kerasa memberatkan. Namun, semakin sering berutang, bunga itu bisa lebih besar dari jumlah utang itu sendiri lho. Jangan salah.
3. Bisa menghabiskan uang masa depan
Ketika memutuskan untuk berutang, memang ada kewajiban yang harus dibayarkan setiap bulannya. Namun, hal ini sebenarnya merugikan banget lho untuk jangka panjang. Otomatis, uang yang Anda dapatkan setiap bulannya enggak bisa ditabung untuk masa depan, malah habis untuk membayar utang.
Baca Juga: Yang Ngutang Bukan Cuma Indonesia Aja
4. Bayar utang dengan suku bunga tinggi bikin rugi
Memiliki tanggungan saat berutang dengan suku bunga yang tinggi memang bakal merugikan banget. Saat membayar kewajiban ini dengan suku bunga yang tinggi, harga barang aslinya bakal jauh lebih mahal lho.
5. Utang merusak pernikahan
Duh, siapa yang mau pernikahannya rusak hanya karena berutang? Tentu enggak ada dong. Ketika Anda memiliki utang saat sudah menikah, tentu kebutuhan yang harus Anda keluarkan akan jauh lebih banyak sedangkan penghasilan Anda enggak bertambah.
Biasanya, hal-hal seperti ini yang akan memicu pertengkaran dalam rumah tangga. Semakin banyak kewajiban yang harus dikeluarkan, kepala semakin pusing ketika sudah terlilit utang.
Nah, oleh karena itu, ada baiknya untuk Anda menghitung penghasilan dan pengeluaran agar tetap seimbang. Jadi enggak mesti berutang dan bikin kepala “cenat-cenut”.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar