Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Arcandra Thahar, menegaskan kebijakan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak atau BBM tidak terkait sama sekali dengan Pemilu 2019. Penurunan harga BBM murni didasarkan fenomena turunnya harga minyak dunia yang membuat pemerintah melakukan penyesuaian.
Menurut Arcandra, kebijakan penurunan harga BBM jangan dikaitkan isu politik. Meski Indonesia kini bersiap menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg), kebijakan yang diambil Kementerian ESDM sama sekali tidak terpengaruh. Pemerintah semata ingin memastikan masyarakat mendapatkan harga yang adil dan layak.
"Soal penurunan harga BBM itu bukan karena pemilu ya, bukan masalah politik. Harga minyak dunia sekarang kan turun, nah karena harga minyak dunia turun, maka kita menghitung kembali harga jual kepada masyarakat yang adil seperti apa," ujar Arcandra, saat ditemui usai membuka Sosialisasi Minerba Online Monitoring System dan e-PNBP di Kota Makassar, Selasa (12/2).
Kebijakan pemerintah era Joko Widodo alias Jokowi menurunkan harga jual eceran BBM umum per 10 Februari diketahui menuai sorotan. Meski banyak yang mendukung, tidak sedikit yang menyindir sebagai kebijakan politis. Pasalnya, penurunan harga BBM dilakukan menjelang penyelenggaraan Pemilu 2019 pada April mendatang.
Baca Juga: Penurunan Harga BBM Wajar, Tapi...
Politikus Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, sebelumnya berbicara ke media bahwa penurunan harga BBM beraroma politik. Kebijakan populis tersebut tidak terlepas dari upaya mencari simpati publik jelang Pilpres 2019. Toh, harga BBM tidaklah turun signifikan.
Sejumlah BBM nonsubsidi yang diturunkan oleh PT Pertamina mulai dari Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite hingga Dex. Kebijakan ini diambil menyusul penurunan harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dollar AS.
Untuk harga Pertamax turun Rp350 per liter, Dexlite turun Rp100 per liter, Pertamax Turbo turun Rp800 per liter, dan Dex turun Rp 50 per liter. Pertamina juga melakukan penyelerasan harga Premium di wilayah Jawa, Madura, dan Bali) menjadi Rp 6.450 per liter sehingga sama dengan harga di luar Jawa, Madura dan Bali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: