Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bumi Resources Mau Bangun Industrial Estate, Nilai Investasinya Wow Banget

Bumi Resources Mau Bangun Industrial Estate, Nilai Investasinya Wow Banget Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada tahun 2020 mendatang berencana untuk membangun sebuah industrial estate yang di dalamnya terdapat dua pabrik hilirisasi batu bara perseroan. Industrial Estate yang akan diberi nama Batuta tersebut berlokasi di Bangalon, Kalimantan Timur. 

Presiden Direktur Bumi Resources, Saptari Hoedjaja mengatakan bahwa Batuta merupakan salah satu diversifikasi dari pertambangan batu bara yang dimiliki perseroan. 

"Jadi, Batuta itu tempat atau industrial estate yang kita siapkan untuk membuat hilirisasi dari batu bara menjadi gas dari gas jadi metanol, dari gas bisa jadi diesel fuel dan lain-lain. Kemungkinan ground breaking 2020 pembangunan 3 tahun ya 2023 atau 2024 selesai," katanya, di Jakarta, Selasa (12/2/2019). 

Menurutnya, dana yang dibutuhkan perseroan untuk membangun dua pabrik hilirisasi batu bara tak tersebut sedikit. Diperkirakan, untuk dua pabrik yang bisa mengolah batu bara sebanyak 5 juta ton per tahun ini nilai investasinya mencapai US$2,5 miliar. 

"Perkiraan investasi US$2,5 miliar untuk dua pabrik. Kita akan pakai batu bara yang 4.200 kilo kalori perkilogram, penggunaannya maksimal sampai 5 juta ton termasuk pembangkit listrik," jelasnya. 

Ia menrincikan jika dana investai tersebut terdiri US$1,7 miliar untuk pabrik pengolahan batu bara menjadi metanol yang akan dijual perseroan ke pasar domesik. Kemudian, US$600 juta untuk pabrik batubara menjadi fuel diesel yang akan digunakan untuk keperluan sendiri. 

"Untuk dijualbelikan kemana-mana, Indonesia kan masih impor metanol, kita incar domestik. Diesel fuel dipakai sendiri karena kita pakai diesel fuel cukup banyak untuk menurunkan 30% cost dari itu," ujarnya.

Perseroan pun akan mencari partner guna membentuk usaha patungan (joint venture/JV). Akan tetapi, dalam menentukan langkah selanjutnya, Ari menegaskan bila pihaknya harus terlebih dahulu menunggu hasil uji kelayakan (feasibility study/FS). 

Ari menuturkan bila untuk membangun Batuta pihaknya telah melakukan riset selama kurang lebih dua tahun. Dimana, hingga saat ini BUMI masih melakukan proses FS yang ditargetkan akan selesai pada semester pertama tahun ini. 

"Feasibility study mudah-mudahan selesai semester pertama tahun ini dan habis itu kita bergerak cari investor dan pendanaan. Sekarang masih kita kerjakan sendiri. Nanti kita pelajari lagi karena masih FS," tandasnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: