Sejumlah kalangan meminta maskapai penerbangan nasional menurunkan harga tiket pesawat menyusul penurunan harga avtur.
"Agar adil, seharusnya maskapai juga menurunkan harga tiket pesawat. Ujungnya membantu masyarakat umum dalam beraktivitas sehingga roda ekonomi pun berputar," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Baca Juga: Pertamina Resmi Turunkan Harga Avtur
Apalagi, lanjutnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sudah mengimbau maskapai agar menurunkan harga tiket sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan penerbangan untuk bertahan dengan harga tiket tinggi, yang saat ini banyak dikeluhkan masyarakat.
Menyinggung angka atau jumlah penurunan harga tiket maskapai, Mamit menyebut 10-15% dinilai sudah wajar. Penurunan harga Avtur yang dilakukan Pertamina, menurut dia, cukup signifikan.
Dengan adanya penurunan harga dari Rp8.210 menjadi Rp7.960 per liter di Bandara Soetta, maka harga avtur Pertamina saat ini jauh lebih murah dibandingkan di Bandara Changi Singapura, seperti selama ini kerap dikeluhkan maskapai.
"Bahkan, harga avtur saat ini menjadi lebih rendah dibandingkan dengan Pertamax. Ini membuktikan, bahwa Pertamina sudah sangat berkorban menurunkan harga avtur," katanya melalui keterangan tertulis.
Baca Juga: Tarif Pesawat Naik, Lagi-Lagi Pertamina Jadi Kambing Hitam
Sebab, lanjut Mamit, harga avtur Pertamina yang sebelumnya dianggap tinggi, karena di dalamnya termasuk pajak dan throughput fee. Kondisi demikian tidak dialami avtur di Singapura.
Permintaan agar harga tiket turun juga datang dari masyarakat, salah satunya Iskandar Zulkarnain, membuat petisi melalui change.org dan meminta kepada para pengambil keputusan untuk segera menurunkan tarif tiket pesawat.
Di negara kepulauan seperti Indonesia, lanjut Iskandar dalam petisinya, tentu maskapai penerbangan berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan negara. Tetapi dengan kenaikan harga tiket pesawat tentunya hal ini sangat mencekik masyarakat Indonesia yang akan bepergian menggunakan pesawat.
"Kebanyakan masyarakat Indonesia adalah perantau yang mencari kerja diluar kampung halaman, dengan harga tiket yang melambung tinggi akan sangat memberatkan," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo