Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tunggu Seminggu Lagi, Fintech Besutan BRI Agro Siap Beroperasi

Tunggu Seminggu Lagi, Fintech Besutan BRI Agro Siap Beroperasi Direktur Utama BRI Agro, Agus Noorsanto | Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) dalam beberapa hari ke depan bakal segera merilis aplikasi layanan financial technology (fintech) guna semakin memperkaya opsi layanannya ke nasabah. Turut masuknya emiten berkode saham AGRO itu ke bisnis fintech disebut sebagai langkah antisipasi sekaligus strategi perusahaan agar tidak ketinggalan dalam hal arah laju perkembangan pasar seiring dengan pemanfaatan industri 4.0.

“Memang arah industrinya mengarah ke sana. Orang sekarang pengin yang cepat, simpel dan mudah diakses lewat smartphone. Nggak perlu ke bank atau ke ATM. Semua transaksi ada di genggaman. Jadi mau nggak mau kami selaku pelaku industri juga harus mengarah ke sana. Minggu depan sudah akan kami launching,” ujar DIrektur Utama PT BRI Agroniaga Tbk, Agus Noorsanto, di Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Baca Juga: Meroket, BRI Agro Yakin Fee Based Income 'Terbang Tinggi'

Terkait potensi bisnis dan keuntungan yang bisa dimonetisasi oleh perusahaan dari bisnis fintech, menurut Agus, pihaknya tidak terlalu terpaku pada potensi pendapatan dan laba dari setiap transaksi nasabah melalui layanan fintech.

Agus menyatakan bahwa dalam pandangan BRI Agro keberadaan layanan fintech dalam industri perbankan tidak bisa hanya dimaknai sebagai alat mencari keuntungan, namun juga sekaligus alat untuk mengefisiensikan beban jaringan.

“Bahwa apakah ada potensi keuntungan di sana, ya tentu pasti ada. Berapa? Nanti kita lihat lagi karena ini kan juga baru, bahkan belum dilanching. Tapi selain mengincar profit, layanan fintech juga merupakan upaya kami menghemat cost dalam hal perluasan layanan,” ungkap Agus.

Dijelaskan Agus, untuk perusahaan dapat mengincar tambahan 1.000 nasabah baru saja dari jaringan konvensional, maka dibutuhkan banyak kantor cabang yang dalam pembangunan atau sewa lahannya tentu tidak murah. Namun dengan layanan fintech, target penambahan nasabah sebanyak itu lebih bisa dilakukan secara lebih efektif dan efisien.

“Bayangkan untuk melayani 1.000 nasabah kalau pake layanan kantor cabang antreannya sepanjang apa tuh. Tapi dengan fintech kita bisa layani mereka dalam satu waktu secara bersamaan. Sehingga tentu cost untuk layanan jauh berkurang,” tegas Agus.

Baca Juga: Industri 4.0 Bukan Hanya Unicorn dan e-commerce

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: