Popularitas Mengudara, Lion Air Group Punya 6 Anak Bisnis Andalannya
Ada berbagai macam maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia. Salah satunya adalah maskapai penerbangan milik Lion Air Group. Eits, jangan salah, ternyata Lion Air Group memiliki banyak cabang bisnis lho, bukan hanya Lion Air saja.
Baca Juga: Dulu Calo Tiket, Pemilik Lion Air Kini Masuk Urutan Orang Terkaya di Indonesia
Selain Lion Air, ada beberapa maskapai yang juga berdiri di bawah naungan Lion Air Group dan merambah ke bisnis lainnya. Ini dia rangkumannya:
1. Lion Air
Maskapai penerbangan yang memiliki tagline “We Make People Fly” besutan Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana itu didirikan pada tahun 1999. Kakak-beradik itu bertujuan ingin membangun maskapai penerbangan dengan harga menengah ke bawah. Keinginannya sederhana, mereka ingin semua orang bisa merasakan terbang naik pesawat.
Baca Juga: Harga Melambung Tinggi, DPRD Minta KPPU Investigasi Monopoli Tiket Pesawat Garuda dan Lion Air
Penerbangan pertamanya pada tahun 2000 hanya melayani rute Jakarta ke Pontianak. Dengan menggunakan pesawat Boeing 737-200 yang hanya berjumlah dua unit. Meski hanya dua unit, bisnis tersebut jalan dan menjanjikan, hingga akhirnya Lion Air menambah 5 pesawat yang juga bekas tapi dari Rusia.
Semakin mengudara, Lion Air menjadi maskapai favorit masyarakat karena harganya yang merendah. Meskipun banyak kejadian yang enggak sesuai dengan yang diinginkan, Lion Air tetap mampu memikat pelanggan.
2. Wings Air
Seiring dengan berkembangnya bisnis. Lion Air Group mengekspansi bisnisnya dengan meluncurkan maskapai dengan rute penerbangan ke pelosok dan internasional pada tahun 2003.
Pesawatnya pun berbeda dengan Lion Air yang memilih menggunakan Boeing, Wings lebih memilih pesawat yang hanya bermanuver untuk rute-rute pendek, yaitu ATR.
Baca Juga: Tak Ada Bagasi Gratis di Lion dan Wings Air
Pesawat jenis ini memiliki ciri khas memakai dua baling-baling yang masih menempel di sayap, dan dengan jumlah penumpang maksimum 78 orang. Dengan pesawat kecil ciri khasnya, Wings Air mampu menjangkau rute-rute terpencil dan internasional ke Penang dan Malaka.
3. Batik Air
Batik Air didirikan Rusdi Kirana pada tahun 2013. Berbeda dengan Lion Air, Batik menawarkan sensasi penerbangan yang lebih premium. Memang enggak semewah Garuda sih, tapi Batik Air sudah memberikan fasilitas entertainment dan penumpang juga dimanjakan dengan akses internet di tengah-tengah penerbangan.
4. Malindo Air
Enggak berhenti di situ, Rusdi juga menguasai pasar maskapai penerbangan di Indonesia. Dia pun resmi menjalin kerja sama dengan pihak National Aerospace dan Defence Industries (Malaysia) untuk membentuk sebuah maskapai premium yang berbasis di Malaysia, Malindo Air.
Malindo Air berdiri tahun 2013 dan melayani sejumlah penerbangan domestic dan internasional. Mengutip dari MoneySmart, Malindo Air tercatat telah melayani 800 penerbangan setiap minggunya dengan lebih dari 40 rute tujuan.
5. Thai Lion
Bukan hanya menjalni kerja sama dengan Malaysia, Lion Air Group juga melebarkan sayapnya di Thailand. Sama seperti di Indonesia, maskapai ini juga menawarkan beragam rute penerbangan dengan harga yang relatif lebih murah ketimbang maskapai lainnya.
Di masa-masa awal berdirinya pada tahun 2013 silam, Thai Lion mempersiapkan 80 armada pesawat berjenis Boeing 737-900ER. Maskapai yang berpusat di Bangkok ini telah melayani rute internasional ke negara-negara ASEAN, yaitu Indonesia, Thailand, Malysia, dan Singapura.
6. Lion Bizjet
Lion Bizjet diluncurkan pada tahun 2012 bertepatan dengan perayaan 12 tahun Lion Air berdiri. Masih seputar bisnis penerbangan, kali ini penerbangan jet untuk keperluan VVIP.
Ppesawat yang digunakan Lion Bizjet adalah jenis Hawker Beechcraft 900XP dengan kapasitas delapan kursi. Saat itu, pesawat dibeli Lion dengan harga US$18 juta per unitnya.
Maskapai ini siap melayani semua pihak yang memesannya ke berbagai rute internasional dari Jakarta menuju negara-negara di Asia, seperti China, Taiwan, Singapura, Malaysia, Filipina, dan juga rute Australia, Perth dan Darwin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: