Akhir Januari lalu, Pemerintah Singapura merilis framework tata kelola kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bagi sektor publik dan swasta untuk mengatasi masalah etika dan tata kelola utamanya ketika menggunakan solusi AI. Ini merupakan yang pertama di Asia.
Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura, S Irawan menyatakan, ada dua prinsip utama dalam framework tersebut. Pertama, keputusan yang dibuat oleh atau dengan bantuan AI harus dapat dijelaskan, transparan, dan adil pada konsumen. Kedua, solusi AI yang digunakan haruslah human-centric.
"Framework ini pertama kali dibahas pada makalah diskusi yang dirilis oleh Komisi Perlindungan Data Pribadi (PDPC) dan Otoritas Pengembangan Media Komunikasi Informasi (IMDA) pada Juni lalu. Ia mengatur pengimplemtasian AI pada empat bidang: stuktur dan tindakan tata kelola internal, manajemen risiko dalam pengambilan keputusan secara otonom, manajemen operasi, dan pengelolaan hubungan pelanggan," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (27/2/2019).
Ditambahkan, Pemerintah Singapura melalui IMDA juga berkolaborasi dengan Pusat Revolusi Industri Keempat (C4IR) World Economic Forum (WEF) untuk mendorong inovasi AI dan data lebih lanjut. IMDA dan WEF selanjutnya akan mengembangkan matriks pengukuran untuk framework yang dapat diadopsi dan diadaptasi oleh regulator dan badan sertifikasi secara global untuk digunakan dalam menilai apakah organisasi secara bertanggung jawab menggunakan AI.
Baca Juga: Benarkah AI dan Machine Learning Akan Lenyapkan Profesi Akuntan?
Baca Juga: Berambisi Jadi Perusahaan AI Terdepan, BlackBerry Akuisisi Perusahaan Ini
"Framework atau kerangka model ini bukanlah satu aturan dan saya kira tidak akan mengurangi minat sektor swasta untuk menjadikan Singapura sebagai basis mereka, justru sebaliknya, lebih ke pendekatan yang terkait manajemen data dan tata kelola AI maupun teknokogi terkini lainnya, sehingga semakin banyak perusahaan ingin bergabung dengan kami," tambah dia.
Murat Sonmez, Direktur Pelaksana, Kepala Pusat Jaringan C4IR mengatakan, Singapura berfokus pada inovasi dan teknologi. Saat negara ini mengembangkan kebijakan teknologi yang berpandangan ke depan, pihaknya menyambut mereka sebagai mitra dari jaringan pusat. C4IR menantikan kontribusi mereka ke jaringan C4IR untuk tata kelola teknologi global.
"Singapura bertujuan memajukan visinya untuk menjadi ekonomi digital dan negara cerdas yang terkemuka, terus merangkul transformasi digital dan menciptakan kembali dirinya untuk tetap kompetitif secara global. Kerangka model (framework) adalah bagian dari upaya Singapura untuk melakukannya melalui investasi dan membangun kemampuan dalam AI dan kami sambut baik inisiatif ini," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti