Kemenkop dan UKM Bersama Elemen Sosial Latih Pendamping UKM Ekspor
Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI), FTA Center Kemendag, Bea Cukai, Rumah Ekspor BNI, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar kegiatan sinergitas program dalam peningkatan ekspor dan internasionaliasi UKM berupa Training of Mentors AMEN Indonesia dan Bimbingan Teknis Tata Cara Mekanisme Ekspor bagi UKM.
Acara yang dilaksanakan pada 26-28 Februari 2019 di The Alana Hotel, Solo ini diikuti 50 peserta mentor dan 45 UKM yang berasal dari 13 kabupaten dan tujuh kota, yang tersebar di lima provinsi. Peserta merupakan kalangan entrepreneurs, pembina UMKM, dosen, pengelola CSR, pendamping UMKM, dan para penggerak komunitas UMKM, maupun pelaku UKM.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, Victoria br Simanungkalit mengatakan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam membina UMKM, membutuhkan kontribusi dan kolaborasi dari berbagai elemen sosial (stakeholder), seperti sektor swasta, pengusaha, akademisi, asosiasi usaha, maupun komunitas atau lembaga pendampingan UMKM.
"Untuk membangun UMKM yang maju dan tangguh dibutuhkan strategi pengembangan UMKM melalui edukasi, membina, dan mentor UKM untuk dapat memiliki wawasan dan keterampilan, serta pengetahuan, sehingga menciptakan UKM yang mandiri mampu bersaing dalam pasar global," kata Victoria.
Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing, PNM Dorong UKM Lakukan Branding
Selain itu, Victoria menegaskan kualitas ekspor merupakan 'harga mati' karena tidak hanya untuk meningkatkan ekspor, yang terpenting mempertahankan pasar Indonesia yang menjadi incaran produk luar. Mengingat ia akui masih banyak produk UMKM yang belum terpenuhi standar kualitasnya, kemasan produk yang kurang menarik, dan UKM belum memahami tata cara ekspor mandiri.
"Untuk itu, diperlukan pendampingan mentor dan advice untuk UKM secara langsung, sehingga diharapkan UMKM bisa naik kelas dan mampu memenuhi kebutuhan permintaan pasar global," katanya.
"Pengembangan model kurikulum mentorship di kawasan Asean ini menjadi penting karena untuk mewujudkan Asean yang berdaya saing, maka dibutuhkan pedoman dan standar pembinaan UKM di tingkat regional Asean," lanjut dia.
Baca Juga: Dukung Festival Sarung Indonesia, Kemenkop-UKM Siapkan 3 Booth Pameran
Ia berharap pelatihan bagi para mentor ini dapat mendampingi para UKM ekspor agar mampu bersaing di pasar global dengan strategi 3Go UMKM naik kelas: GoModern yaitu memiliki jiwa entrepreneurship dengan mengembangkan inovasi, memiliki orientasi naik kelas, dan mengelola usaha dengan profesional, GoDigital yaitu memiliki toko online di e-commerce dan bergabung di platform informasi digital, serta GoGlobal yaitu mengikuti marketplace global, pameran internasional, dan berkontribusi melalui ekspor produk-produk unggulan.
"Kegiatan ini merupakan kota kedua yang bertujuan membentuk suatu wadah bagi UKM untuk dapat mengakses 3M (Money, Market, and Mentorship) serta untuk meningkatkan kapasitas, produktivtitas, dan mendorong UKM untuk bisa naik kelas," papar Victoria.
Adapun materi dalam kegiatan ini terbagi dalam enam sesi dengan tema UMKM Go Global melalui 3M AMEN, Peluang Pasar Global UKM dan Cara Menembusnya, Cara mencari Buyer, Kalkulasi Harga Ekspor, Dasar-dasar Mentorship, dan Menyusun Rencana Kerja, Implementasi dan Pelaporan Mentorship.
"Melalui kegiatan ini diharapkan adanya keberlanjutan sinergitas yang aktif demi mewujudkan UMKM 3Go naik kelas," tutup Victoria.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti