Kesenjangan Upah, Google Berikan Gaji Lebih Sedikit kepada Karyawan Pria
Bekerja di perusahaan raksasa teknologi mungkin diidam-idamkan oleh sebagian orang. Namun, tahukah kamu bahwa Google memberikan besaran gaji yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan. Padahal, laki-laki dan perempuan itu bekerja dalam peran dan tahun yang sama di 2018.
Bukan lebih besar, laki-laki justru dibayar lebih sedikit daripada perempuan, "menerima dana diskresioner lebih sedikit daripada perempuan," kata Google, melansir dari Entrepreneur (6/3/2019).
Baca Juga: Mediatek dan Google Perluas Kolaborasi Melalui Teknologi Machine Learning
Mengikuti hasil studi ekuitas pembayaran tahunannya, Google telah memberikan kompensasi tambahan kepada 10.677 karyawan sebesar $9,7 juta. Tidak jelas berapa banyak pria yang menerima kenaikan gaji tersebut. Angka itu meningkat secara besar-besaran dari tahun lalu, ketika Google membayar $270.000 untuk mempersempit kesenjangan upah bagi 228 pekerja.
Sebagai bagian dari penelitian, Google mencari perbedaan gaji dalam penawaran untuk karyawan baru. Ini menyumbang 49 persen dari total yang dihabiskan untuk penyesuaian pembayaran. Google juga mengakui bahwa menyesuaikan pembayaran secara langsung hanyalah sebagian dari masalah.
Baca Juga: Perusahaan Ini Tuntut Google tentang Kasus Pelecehan Seksual
"Karena leveling, peringkat kinerja, dan pembayaran dampak promosi, tahun ini, kami melakukan tinjauan komprehensif dari proses ini untuk memastikan hasilnya adil dan merata untuk semua karyawan," tulis Lauren Barbato, analis ekuitas pembayaran, dalam posting blognya.
Dalam analisis ekuitas bayarannya, Google mencari perbedaan total kompensasi yang tidak dapat dijelaskan (gaji, bonus, dan ekuitas) di seluruh kelompok demografis. Analisis ini mencakup 91 persen karyawan dan memeriksa setiap kelompok kerja dengan minimal 30 karyawan, setidaknya lima pria dan setidaknya lima wanita.
Google telah menghadapi sejumlah tuduhan kesenjangan pembayaran gender. Pada 2017, itu beradu dengan Departemen Tenaga Kerja karena data kesenjangan bayaran, dan sedang berjuang melawan gugatan diskriminasi atas upah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar