Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asaki Klaim Mampu Penuhi Kebutuhan Keramik dalam Negeri

Asaki Klaim Mampu Penuhi Kebutuhan Keramik dalam Negeri Suasana di pabrik keramik | Kredit Foto: Antaranews.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menegaskan siap memenuhi kebutuhan keramik di dalam negeri yang mencapai 580 juta meter persegi.

Ketua Umum Asaki Edy Susanto mengatakan, beberapa pemain industri keramik lokal sudah mulai meningkatkan kapasitas produksinya kembali. Hal ini seiring mulai diberlakukannya kebijakan safeguard (pengamanan) produk keramik dari serbuan impor pada Oktober 2018 lalu. Safeguard merupakan kebijakan pengamanan produk lokal dari serbuan produk impor.

"Dengan adanya safeguard, beberapa pemain kembali berani meningkatkan kapasitas produksinya. Contohnya, kami dengan kapasitas terpasang 580 juta meter persegi, tahun lalu asumsi kami perkirakan 380 juta meter persegi atau tingkat utilisasinya mencapai 65%. Jadi, masing-masing industri sudah mulai berani untuk menjalankan kembali pabrik-pabriknya," kata Edy kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Edy menambahkan, meskipun belum memiliki data detail, namun kebijakan safeguard dinilai mampu menekan angka impor keramik.

Baca Juga: Penjual Keramik Kena Imbas Tahun Politik

"Kami belum memperolah data pasti dari BPS, tapi yang kami dapat dari lapangan teman-teman industri, angka impor dari China sepertinya menurun cukup tajam," ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, beberapa produk impor keramik dari negara lain seperti India mulai memasuki pasar domestik. Edy mengakui bahwa harga jual produk keramik asal India ini cukup terjangkau, namun dari sisi kualitasnya belum bisa dibuktikan.

"Yang hari ini menjadi perhatian kami adalah produk dari India. Namanya pedagang, begitu mereka tidak bisa lagi beli dari China, mereka ambil dari India. Kami di asosiasi ingin melakuan inspeksi atas produknya. Apakah produk itu memenuhi atau tidak sesuai SNI. Karena kami dengar harga produk India cukup terjangkau, tetapi bagaimana kualitasnya," pungkasnya.

Baca Juga: Punya Protensi Besar, Produk Keramik Indonesia Butuh Perhatian

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: