Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Go-Jek Segera Masuk Bisnis Cryptocurrency?

Go-Jek Segera Masuk Bisnis Cryptocurrency? Kredit Foto: Reuters/Beawiharta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertengahan Januari 2019 lalu Go-Jek telah mengumumkan ekspansi bisnisnya di Filipina dengan mengakuisisi perusahaan lokal di sana yang bergerak di bisnis aplikasi dompet digital.

Dalam pernyataan resminya, dinyatakan bahwa layanan aplikasi yang bernama Coins.ph tersebut nantinya bakal dipadukan dengan lini bisnis Go-Jek dalam hal payment gateway, yaitu Go-Pay, guna mengembangkan layanan transaksi keuangan tanpa uang tunai (cashless) di Filipina.

“Dengan menggandeng perusahaan fintech (financial technology) lokal seperti Coins.ph, menjadi wujud komitmen jangka panjang kami di Filipina dan kelanjutan misi kami melalui teknologi untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari dan menciptakan dampak sosial yang positif di Filipina,” ujar Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek, Nadiem Makarim, sebagaimana dilansir Rappler, saat itu.

Baca Juga: Tenang, Penerapan Blockchain di Pasar Modal Tak Akan ‘Memakan Korban’

Yang menarik, meski kabar di atas bukan lagi informasi baru, namun ternyata diketahui bahwa Coins.ph rupanya merupakan startup di bidang fintech yang membangun bisnisnya melalui platform teknologi blokchain. Tak hanya itu, Coins.ph selama ini juga telah menyediakan layanan jual-beli mata uang kripto (cryptocurrency) seperti Bitcoin, Litecoin, Ethereum dan semacamnya.

Dengan mencoba memadukan layanan Go-Pay dan Coins.ph, maka sebagian pihak mulai meyakini bahwa ke depan akan dimungkinkan penggunaan cryptocurrency dalam sistem pembayaran di Go-Pay. Hal ini sejalan dengan layanan yang disediakan Coins.ph selama ini, yaitu memungkinkan para penggunanya meski tanpa memiliki rekening perbankan namun tetap bisa mengakses layanan keuangan langsung lewat ponselnya.

Baca Juga: Selain Buat Perusahaan Patungan Ternyata Astra Setor Dana Lagi ke Go-Jek

Sebagaimana dirilis oleh WeAreSocial 2018, pasar Asia Tenggara merupakan Kawasan yang memiliki konektivitas selular tertinggi di dunia. Indonesia dan Filipina juga tercatat sebagai negara yang tingkat konektivitasnya jauh lebih tinggi dibanding rata-rata seluruh dunia. Namun sama halnya dengan Indonesia, mayoritas atau hampir mencapai 77 persen populasi Filipina masih tidak memiliki rekening bank.

Sekitar 60 persen orang dewasa di sana masih setia menggunakan sistem pembayaran tunai, dan lebih dari 80 persen masih lebih nyaman memanfaatkan layanan langsung di kantor bank untuk mengirim dan menerima uang. Dengan demikian, hadirnya cryptocurrency merupakan salah satu opsi paling realistis untuk dapat memberikan akses transaksi non tunai via ponsel bagi masyarakat yang bahkan belum tersentuh akses perbankan. Maka benarkah Go-Jek ke depan bakal tertarik masuk ke bisnis cryptocurrency? Benar-benar layak ditunggu perkembangannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: