Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arab Saudi-UEA Sepakati Uang Kripto Bersama untuk Perbankan

Arab Saudi-UEA Sepakati Uang Kripto Bersama untuk Perbankan Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) tengah terlibat dalam pembicaraan bersama mengenai pemanfaatan teknologi blockchain dan mata uang kripto (cryptocurrency) yang bisa dikerjasamakan antara kedua negara. Proyek tersebut diharapkan dapat mendorong posisi kedua negara sebagai pelopor dan teladan bagi negara-negara lain di dunia blockchain.

Sebagaimana dilaporkan Emirates News Agency beberapa waktu lalu, Komite Eksekutif Dewan Koordinasi Saudi-Emirat baru saja mengumumkan hasil rapat pertamanya di Abu Dhabi, yang di antaranya membahas pemanfaatan blockchain dalam skala besar di bidang ekonomi, sosial, dan militer.

Komite yang beranggotakan 16 perwakilan dari kedua negara tersebut diketuai oleh Menteri Urusan Kabinet dan Masa Depan UEA, Mohammad bin Abdullah Al Gergawi, dan Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi, Mohammed bin Mazyad Altwaijri. Komite ini mengumumkan tujuh inisiatif bersama yang bakal diterapkan sepanjang tahun ini. Dalam hal ekonomi, misalnya, disepakati bahwa kedua pihak bakal mulai menguji coba teknologi blockchain guna memfasilitasi transaksi keuangan antara kedua negara. Salah satunya dalam bentuk proyek rintisan berupa penerbitan mata uang kripto yang bakal digunakan di industri perbankan Saudi dan UEA.

Baca Juga: Kripto Jadi Komoditas, Pemain Aset Kripto Upbit, GoPax, dan Liqnet Datang ke Indonesia

"Penggunaannya (uang kripto) nanti masih akan kami batasi untuk antarbank dan fasilitas pembayaran antarnegara sebagi bagian uji coba untuk kami bisa lebih memahami manfaat teknologi blockchain," tulis keterangan resmi dalam laporan tersebut.

Nantinya uang kripto bersama itu bakal menggunakan basis data yang terdistribusi antara bank sentral dan bank-bank peserta dari kedua negara. Tujuannya, demi melindungi kepentingan pelanggan, menetapkan standar teknologi, dan mengkaji risiko keamanan siber. Proyek kripto ini juga bakal digunakan untuk menakar sejauh mana dampak sebuah mata uang terpusat terhadap kebijakan moneter. Sejauh ini komite belum merinci lebih jauh tentang karakteristik proyek bersama itu. Hal itu lantaran proyek kripto bersama ini merupakan draf awal yang belum dilengkapi dengan metode pelaksanaannya di level teknis.

Karena hal ini merupakan proyek bersama, maka kemungkinan besar kedua bank sentral nantinya bakal berperan sebagai node (simpul) blockchain validator, sedangkan bank-bank komersial dari kedua negara juga bakal memiliki node dengan struktur lebih rendah untuk memproses transaksi.

Belum diketahui kapan uji coba pertama akan mulai dilakukan. Namun, diperkirakan ada beberapa kemajuan karena Bank Sentral Arab Saudi dan UEA sejauh ini sudah cukup familiar dengan teknologi blockchain. Aliansi Saudi-Emirat sendiri merupakan salah satu aliansi ekonomi terkuat di dunia dengan total kekayaan gabungan menempati peringkat kedua secara global. Kedua negara kini menempati peringkat delapan terbesar dari segi nilai ekspor produk dan jasa berdasarkan data Bank Dunia.

Baca Juga: Siapkan Uang Kripto Sendiri, Facebook Gaet Mantan Petinggi Paypal?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: