Perusahaanmu Mau Adopsi Teknologi? Perhatikan Hal Ini Agar Biaya Tak Melonjak
Adopsi bisnis-teknologi terus tumbuh secara global. Di seluruh dunia, menurut perkiraan Gartner, pengeluaran TI diperkirakan akan mencapai $3,8 triliun pada tahun 2019, didorong oleh investasi dalam perangkat lunak perusahaan dan layanan TI.
Jumlah tersebut bagus untuk perusahaan yang membuat teknologi, tetapi mungkin kurang untuk perusahaan yang membelinya. Sebab, dengan perangkat lunak dan perangkat keras yang semakin terjangkau, mudah untuk membuat keputusan pengeluaran yang terburu-buru untuk membeli perangkat atau berlangganan layanan yang menjanjikan keuntungan dan manfaat produktivitas.
Baca Juga: Singapura Manfaatkan Teknologi Tingkatkan Produksi Pangan, Kalau Indonesia?
Oleh karena itu, bagi perusahaan yang mau mengadopsi teknologi dan menghembat pengeluaran, harus melakukan beberapa cara berdasarkan kutipan dari Entrepreneur (12/3/2019), yakni:
1. Merampingkan langganan SaaS
Data Netskope menunjukkan bahwa perusahaan sering menjalankan hingga 1.200 layanan cloud dan produk-produk software-as-a-service (SaaS). Dari 1.200 layanan cloud tersebut, yang paling banyak digunakan adalah aplikasi SDM dan pemasaran, yang masing-masing rata-rata 139 alat untuk SDM dan 121 untuk masing-masing aplikasi pemasaran.
Mengingat tingkat adopsi ini, merupakan hal yang umum bagi tim untuk berlangganan beberapa aplikasi dengan fitur serupa dan fungsi yang tumpang tindih. Aplikasi pemasaran, misalnya, mungkin semuanya memiliki beberapa bentuk analitik dan kemampuan pelacakan, otomatisasi dan komunikasi. Untuk mencegah redundansi seperti itu, penting bagi perusahaan untuk melacak langganan SaaS mereka.
Baca Juga: Anggaran Riset Minim, Yakin Indonesia Bisa Terapkan Teknologi 4.0?
"Menjaga agar biaya SaaS tetap terkendali adalah tugas yang menantang ketika pengeluaran SaaS tersebar di antara unit bisnis yang berbeda," kata Uri Nativ, salah satu pendiri dan Wakil Presiden bidang teknik di Torii.
2. Hindari perangkat murah dari produsen yang meragukan
Selanjutnya, perusahaan banyak menghabiskan biaya yang tidak masuk akal adalah dalam perangkat keras. Banyak perusahaan yang tergiur oleh perangkat yang memiliki harga murah tanpa memikirkan kualitasnya.
Pemikiran seperti itu justru yang menghabiskan banyak biaya bagi perusahaan yang mau mengadopsi teknologi. Selain itu, beberapa perangkat murah bahkan dapat membuat Anda terpapar oleh pelanggaran data.
Baca Juga: Padukan Industri Susu dengan Teknologi, Aspek Ini Enggak Akan Rugi
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menghindarinya agar terhindar dari pembiayaan yang meledak.
3. Hanya mengadopsi teknologi yang matang dan terbukti
Untuk usaha kecil, menjadi pengadopsi awal bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, Anda mungkin dapat memanfaatkan teknologi baru dan mengubahnya menjadi keunggulan kompetitif Anda. Di sisi lain, teknologi baru membutuhkan waktu untuk matang dan hanya menawarkan keandalan yang buruk dan pengalaman pengguna yang buruk. Teknologi yang muncul juga umumnya gagal.
Baca Juga: Startup Teknologi Visualisasi Aroma Besutan Jepang Peroleh Dana $2,2 Juta
Untuk menjaga-jaga keuangan agar tak mengeluarkan dana besar yang tak terduga karena kegagalan teknologi yang diadospi, ada baiknya Anda mengadopsi teknologi yang sudah jelas-jelas matang dan terbukti saja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar