Kekurangan Talenta Digital, Kemenkomninfo Gandeng Microsoft Hingga Google
Saat ini, Indonesia membutuhkan peningkatan talenta sumber daya manusia (SDM) di bidang digital. Survei global menunjukkan pemenuhan kebutuhan talenta digital dari level teknisi, engineer, hingga manajerial masih sangat kurang.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, menyampaikan, berdasarkan survei dari McKinsey, Indonesia membutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital dalam setahun. Sementara itu, ia memprediksi, baru ada sekitar 100 ribu talenta digital tersedia dalam setahun. Jadi peluang untuk melakukan pendidikan di bidang digital masih tinggi.
"Yang kita butuhkan, tahun 2015-2020 adalah digital talent masuk ke ekonomi Indonesia. Dari mana kita dapat? Perguruan tingi yang menghasilkan gelar sarjana. Saat ini pemerintah fokus pada skill atau vokasional. Setiap tahun kita butuh 600.000 digital talent," ujar Rudiantara, dalam Graduation Fair pertama Apple Developer Academy di BSD Office Park, Selasa (12/3/2019).
Baca Juga: OJK-Kemenkominfo Ajak Milenial Jadi Pengusaha Digital
Oleh karena itu, Kementerian Kominfo (Kemenkominfo) meminta agar perusahaan teknologi global seperti Microsoft, Cisco hingga Google untuk memberikan ilmunya kepada masyarakat Indonesia lewat silabus pendidikan mereka. Salah satu perwujudan permohonan itu, yakni kehadiran Apple Developer Academy yang menjadi nilai tambah dari industri digital dalam pengembangan kekuatan SDM di Indonesia.
Chief RA, sapaan akrab Rudiantara, menambahkan, “Sejak tahun 2015 saat saya ke Silicon Valley, saya sudah bernegoisasi agar Apple segera hadir di Indonesia karena Indonesia terbuka terhadap bisnis internasional maupun investasi global yang bisa memberikan nilai tambah terutama untuk human capital di Indonesia."
Penggunakan sistem “studi tiru” yang serupa dengan studi banding dapat mempercepat peningkatan keterampilan SDM Indonesia di bidang digital, begitu yang Rudiantara yakini. Ia percaya, kehadiran Apple Developer Academy bisa menjadi salah satu jalan agar Indonesia bisa melahirkan kota talenta digital ke-4 di dunia setelah Sillicon Valley, Bangalore dan Beijing.
Baca Juga: Berkolaborasi, Kemenkominfo-Microsoft Dorong Pertumbuhan Talenta Digital Indonesia
Gelar Wisuda Angkatan Pertama
Sejak tahun 2018, Apple Developer Academy kini telah memasuki Graduation Fair pertama yang melahirkan 200 mahasiswa terlatih. Bekerja sama dengan Binus University, Apple Developer Academy selama 9 bulan melatih ratusan mahasiswa tersebut untuk meningkatkan kreativitas pengembangan aplikasi yang dapat menjawab permasalahan sehari-hari.
“Buah pemikiran kalian bukan hanya untuk masa depan tapi juga untuk masa kini di Indonesia. Kalian telah memberikan nilai tambah lagi bagi ekonomi digital kita,” kata Chief RA.
Dalam kesempatan yang sama, Apple’s Vice President of Environment Policy and Social Initiatives, Lisa Jackson, mengatakan, konsep aplikasi yang diberikan oleh para mahasiswanya sangat menginspirasi dan membawa dampak perubahan kepada masyarakat. Ia pun percaya, para mahasiswa yang dilatih dalam Apple Developper Academy akan berkontribusi bagi masa depan teknologi di Indonesia.
“Ini merupakan bukti dari komitmen dan keterampilan para siswa dan bahasa pemrograman Swift yang sederhana namun kuat," ujar Lisa.
Baca Juga: Microsoft Indonesia Terus Cetak Ahli AI Indonesia
Tahun ini, perusahaan Apple mulai mengembangkan Developer Academy lainnya di Indonesia, seperti akademi kedua di Surabaya bekerja sama dengan Universitas Ciputra. Pada akhir bulan Maret ini, Apple juga membuka kembali kelas tahun kedua Apple Developer Academy bersama Universitas Binus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh