Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suka Nonton Dilan? Cobain Gim Ini

Suka Nonton Dilan? Cobain Gim Ini Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belum genap sebulan sejak dirilis pada 14 Februari, gim seluler bergenre simulasi besutan Agate, Ciayo Stories-Game Dilan sudah diunduh lebih dari 300.000 pengguna dan menjadi 5 top free games di Play Store. Seperti film Dilan yang diangkat dari novel Dia adalah Dilanku, gim ini juga diangkat dari kisah tersebut ke dalam bentuk novel visual. Pemain bisa menentukan sendiri pilihannya dan mengikuti alur cerita berdasarkan pilihan-pilihan tersebut.

Proses produksi gim yang melibatkan kolaborasi antara Agate, Ciayo Games, dan Pidi Baiq ini mencakup pengembangan engine, konten, jalan cerita, dan seni visual. Di dalam gim terdapat lima episode dari Dilan 1990 dan 10 episode dari Dilan 1991. Kemudian, pemain akan berperan sebagai karakter Milea (kekasih Dilan), yang akan menjadi penentu keseluruan cerita di gim.

"Saya jarang me-review, tapi kali ini saya harus melakukannya. Gameplay-nya luar biasa, cerita berjalan dengan alur menegangkan yang menghadapkan pemain pada dilema moral dan keputusan yang selalu memiliki konsekuensi luar dan dalam, sarat emosi. Karakter terkesan dinamis, mendalam, dan berlatar belakang. Desainnya keren dan apik, didukung efek visual, dan audio sehingga terkesan hidup. Pilihan sangatlah bisa dimengerti. Sangat direkomendasikan," tulis salah satu reviewer, Whiz Buddiess.

Baca Juga: Gim Saingan Fortnite Raih 10 Juta Pemain dalam 3 Hari, Kok Bisa?

Ini bukan kali pertamanya produsen gim asal Bandung tersebut menghasilkan karya yang berbeda. Sebelumnya pada Oktober perusahaan meluncurkan gim, namun untuk PC, Valthirian Arc. Gim ini kemudian dirilis ke Nintendo Switch dan PS4 untuk regional Eropa dan Amerika Serikat–secara global di PC steam. Sejak diluncurkan, gim tersebut sudah terjual senilai US$1 juta per akhir 2018.

Ikut Pameran di AS

Keberhasilan Agate tidak lepas dari dukungan Bekraf dan Asosiasi Game Indonesia dalam mengakselerasi pengembang gim lokal, di antaranya melalui pameran internasional. Tahun lalu, Game Connection America (GCA) 2018 sukses mempertemukan beberapa pengembang Indonesia dengan mitra mereka. Contohnya Lentera Nusantara yang menggandeng Aksys untuk proyek Ghost Parade yang rencananya rilis tahun ini. Lalu, ada Agate yang berhasil menggaet PQube untuk merilis Valthirian Arc: Hero School Story.

Untuk 2019, rencananya akan ada sepuluh pengembang gim Indonesia yang akan memamerkan karya selama dua hari pada 18-19 Maret mendatang di GCA 2019 yang digelar di Oracle Park, San Francisco. Delegasi Indonesia tersebut antara lain Megaxus, Agate, MassHive Media, GameChanger Studio, Semisoft, Everidea, GameLevelOne, Wisagenir, Asanesia, dan Ciayo Games.

Nantinya selain memamerkan karya, mereka juga bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan mendiskusikan kolaborasi potensial dengan perusahaan-perusahaan gim dari seluruh dunia. Tahun ini beberapa perusahaan gim dikonfirmasi akan hadir, seperti Bandai Namco, GoG, Sega, Sony, Activision Blizzard, EA, dan masih banyak lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: