Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Puluhan Bom di Rumah Terduga Teroris Sibolga

Ada Puluhan Bom di Rumah Terduga Teroris Sibolga Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan terduga pelaku kasus pengaturan skor Liga Indonesia di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/12/2018). Satgas Anti Mafia Bola mengamankan seorang anggota Komite Eksekutif PSSI Johar Lin Eng di Bandara Halim Perdana Kusuma terkait kasus dugaan pengaturan skor Liga Indonesia. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di dalam rumah terduga teroris Husain alias Abu Hamzah di Jalan KH Ahmad Dahlan, Sibolga Sambas, Sibolga, terdapat puluhan bom yang sudah dirakit serta bahan baku untuk pembuatan bom.

Baca Juga: Bom Sibolga: Istri Ledakan Diri Bersama Anaknya

"Dari pengakuan pelaku AH itu ada sekitar puluhan bom yang sudah dirakit. Yang akif yang dibawa istrinya sekitar empat bom," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Untuk bahan pembuat bom yang ditemukan di kediaman Abu Hamzah adalah potasium sebanyak puluhan kilogram. Abu Hamzah diduga tidak merakit sendiri puluhan bom tersebut lantaran jumlahnya yang cukup besar untuk dikerjakan sendiri.

"Pasti dia dibantu temannya yang saat ini kami lakukan pengembangan kembali," kata Dedi Prasetyo.

Terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS itu memiliki kemampuan untuk merakit bom dan dapat mempengaruhi anggota-anggota kelompok terorisnya.

Dedi Prasetyo menuturkan bom yang dirakit sendiri itu direncanakan untuk melakukan kegiatan amaliah yang menyasar aparat keamanan, khususnya personel kepolisian karena lembaga itu yang melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris.

"Kelompok tersebut melakukan amaliyahnya bisa setiap saat tergantung kesempatan dan peluang yang dimiliki," tutur dia.

Abu Hamzah diduga masih satu jaringan dengan terduga teroris R alias Putra Syuhada (23) yang ditangkap di Lampung dan PK alias Salim Salyo yang ditangkap di Kalimantan Barat akhir pekan lalu. Para terduga teroris itu saling berkomunikasi melalui media sosial seperti Facebook, WhatsApp dan email.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: