Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PR Akan Digantikan AI? Begini Kata Lippo dan Goodyear

PR Akan Digantikan AI? Begini Kata Lippo dan Goodyear Kredit Foto: Pixabay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemanfaatan artificial intelligence (AI) di berbagai sektor, tak jarang menciptakan ketakutan tersendiri bagi para pelakunya. Apalagi di bidang komunikasi seperti bagian kehumasan (public relation). Meskipun begitu, sejumlah praktisi kehumasan menganggap peran mereka masih tak dapat digantikan oleh teknologi tersebut.

Salah satu praktisi yang berpikir begitu adalah Head of Corporate Communication PT Lippo Karawaci Tbk, Danang Kemayan Jati. Menurutnya, AI hanya memudahkan arus informasi, penyampaiannya tetap membutuhkan sosok humas.

"Penjelasan informasi tetap harus disampaikan oleh manusia, karena itu butuh interaksi antara dua manusia, bukan dua mesin atau robot," jelas Danang kepada Warta Ekonomi, Jumat (15/3/2019).

Menurutnya, lompatan informasi memang terasa lebih cepat dan mudah dengan kemunculan teknologi seperti AI. Kecepatan itu menciptakan tantangan bagi para praktisi humas, yakni harus mengikuti isu-isu harian yang terjadi di sekitarnya.

Danang menambahkan, "Artinya, dari sisi komunikasi atau PR, kami harus alert ada isu apa selama 24 jam itu. Lalu, kami bisa menjelaskan lewat media sosial."

Baca Juga: Perspektif Humas: Apakah Peran Media Masih Dibutuhkan di Era 4.0?

Tantangan lainnya terletak pada pengetahuan praktisi humas terhadap manfaat AI dalam urusan pekerjaan mereka. Contohnya, manfaat yang akan didapatkan dari pemanfaatan AI dalam pengambilan keputusan terkait komunikasi perusahaan.

"Contohnya, pihak A bilang BCD, pihak B bilang EFG, nantinya saya akan cari informasi tentang itu menggunakan teknologi, lalu saya ambil keputusan berdasarkan penilaian dari diri sendiri. Itu membuat keputusan menjadi lebih solid dan lebih lengkap," papar Head of Marketing & Corporate Communications PT Goodyear Indonesia Tbk, Wicaksono Soebroto.

Ia pun menambahkan, pembuktian atas sebuah informasi menjadi lebih mudah didapatkan dengan hadirnya AI di bidang kehumasan. Dengan begitu, informasi bisa disebarluaskan kembali dengan waktu yang cepat.

Wicaksono mengatakan, "Itu sekarang sudah bisa lebih cepat, tapi tidak mungkin menggantikan karena ada bagian yang tidak mungkin digantikan oleh AI, seperti sense. Itu hanya dimiliki manusia."

Meskipun begitu, berdasarkan riset yang dipaparkan dalam kegiatan Kesiapan Praktisi PR pada Era Artificial Intelligence, masih ada beberapa pekerjaan PR yang berpotensi digantikan oleh AI. Mulai dari media monitoring, media analysist, media relations hingga distribusi rilis.

Baca Juga: Seperti Apa Kesiapan Praktisi PR pada Era Artificial Intelligence?

Sementara itu, aktivitas PR yang masih membutuhkan dukungan manusia, meliputi produksi foto/video serta presentasi secara tatap muka. Para praktisi PR juga diharapkan dapat memetakan kompetensi baru untuk hadapi era AI, yakni analisis data, influencer, manajemen media sosial, dan kreator konten.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: