Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu Minta Investor Jangan Khawatirkan Pemilu 2019

Menkeu Minta Investor Jangan Khawatirkan Pemilu 2019 Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (20/2/2019). Menkeu melaporkan realisasi APBN 2019 hingga Januari 2019 tercatat defisit Rp 45,8 triliun atau 15,5 persen terhadap PDB. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, meyakinkan para investor agar tak perlu khawatir dengan penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres) pada Pemilu 2019. Berkaca dari pemilu sebelumnya, Indonesia selalu sukses melaksanakan pemilihan umum secara demokratis.

"Saya ingin meyakinkan Anda dalam pemilihan ini, anda tidak perlu khawatir tentang bagaimana kami mengelola pemilihan ini," kata Sri Mulyani dalam seminar Fitch on Indonesia 2019 di Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Dia menilai, tensi politik yang cukup panas jelang Pilpres merupakan hal yang wajar asalkan tetap dalam koridor yang baik. Ke depan, Sri Mulyani memastikan pemerintah yang akan datang tetap akan melakukan reformasi untuk ekonomi Indonesia terus berjalan

"Ketika bicara ekonomi Indonesia saya harus bilang time period leading is not easy time. 2018 tidak mudah untuk banyak negara, dengan banyaknya perubahan kebijakan di berbagai negara, terutama di Amerika Serikat (AS)," jelas dia

Baca Juga: Kemenkeu: Bea Cukai Tumbuh 119,05%

Untuk diketahui, Indonesia tetap mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang baik yakni 5,17% di 2018. Padahal disaat yang bersamaan, tekenan global menghantam cukup hebat.

Pada 2018, kebijakan pemerintah AS untuk melakukan proteksi perdagangan dengan negara lain membawa dampak secara global. Bukan hanya itu, kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve juga memaksa bank sentral negara lain juga melakukan penyesuaian.

Namun di saat terjadi tekanan global yang begitu kencang, Sri Mulyani mengatakan Indonesia mampu bertahan dengan baik. Sinergi dan koordinasi yang baik antar instansi menjadi senjata pemerintah dalam menghalau tekanan tersebut.

"Apa yang dilakukan di Indonesia berbeda dengan India, Turki. Pertama in term of pragmatism, di Indonesia ketika kita melihat volatalitas meningkat, komunikasi bank sentral dengan pemerintah sangat baik. Kami punya political space, kami diskusi di mana tekanan saat ini, membutuhkan respon secara cepat," tutupnya.

Baca Juga: Bamsoet: Tolak Upaya Mendeligitimasi Hasil Pemilu 2019

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: