Wakil Direktur bidang Saksi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Lukman Edy mempertanyakan hasil survei dari Litbang Kompas yang menunjukkan jarak antara Jokowi dan Prabowo makin mengecil.
Baca Juga: Kubu Prabowo Lihat Survei dengan Sinis, Bahkan.....
"Agak aneh dengan tingkat popularitas kedua paslon yang tinggi sekali hampir mentok 100 persen, dan tinggal satu bulan lagi pemilu, masih menyisakan 'undecided voters' 22,4 persen," kata Lukman di Jakarta, Selasa (20/3/2019).
Kendati demikian, politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini menghargai hasil survei Litbang Kompas sebagai produk ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. TKN menilai pertanyaan-pertanyaan di survei Kompas gagal dalam menyelami keinginan pemilih.
"Mungkin faktor kehati-hatian, tetapi tetap kesimpulan kami survei ini terlalu buru-buru sehingga tidak menyiapkan instrumen untuk menggali lebih dalam keinginan pemilih," jelasnya.
TKN pun menyimpulkan hasil tersebut adalah gambaran dari pemilih yang militan dan tidak mungkin lagi berubah. Sehingga jika berdasarkan survei itu, peperangan ada di angka 22 persen "undecided voters" itu.
"Dan kalau mengikuti tren kemana 'undecided voters' bergerak, bacaan dari survei kompas mulai dari bulan oktober 2018, maka posisi kami tetap unggul diangka 56,8 persen berbanding 43,2 persen. Itu angka yang hampir sama dengan lembaga survei kredibel yang lain," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat