Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Hanya Regulasi, Pemerintah Juga Perlu Dekatkan Pelaku Startup dengan Masalah Sosial

Tak Hanya Regulasi, Pemerintah Juga Perlu Dekatkan Pelaku Startup dengan Masalah Sosial Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

3.500 startup hingga 2024, apakah hal itu dapat diraih oleh Indonesia? Jawabannya, ya, karena ada berbagai faktor pendukung pertumbuhan pesat startup di Indonesia saat ini. Yang menjadi masalah saat ini bukan jumlahnya, melainkan persebarannya.

Co-Founder Endeavor Indonesia, Sati Rasuanto berpendapat, penyebaran startup masih belum merata dari sisi wilayah dan bidang yang digeluti. Hal tersebut menyebabkan startup masih berkonsentrasi di Pulau Jawa. Ia menilai, banyak bidang yang membutuhkan solusi yang bisa dihadirkan oleh para startup, tetapi belum terlalu banyak pemainnya.

"Contoh sektor yang belum banyak pemainnya: edukasi, agrikultur, dan kesehatan. Mungkin karena anak muda yang terampil dan berpotensi mendirikan startup belum menemukan masalah sosial yang dekat dengan dirinya, itu kan kunci mendirikan startup," jelas Sati kepada Warta Ekonomi, Rabu (20/3/2019).

Baca Juga: Nyala Energy Accelerator Demo Day: Ajang 8 Startup Sektor Energi Paparkan Ide

Untuk mengatasi hal itu, ia menyarankan agar pemerintah mengadakan program yang dapat mendekatkan para talenta digital kepada masalah-masalah di bidang kesehatan, agrikultur, dan edukasi. Selain itu, tentunya regulasi juga menjadi penting sebagai pendorong para pemain di sektor tersebut.

"Karena kalau tidak dekat dengan masalah di masyarakat, kita tidak tahu kan solusi apa yang harus diciptakan?" tanya Sati.

Faktor Pendukung Tumbuhnya Startup di Indonesia

Adapun, pertumbuhan ekonomi, ekosistem yang sudah terbentuk, dan ongkos membuat startup merupakan tiga faktor utama yang mendorong lahirnya startup-startup di Indonesia. Belum lagi program-program inkubasi startup yang dilaksanakan oleh pihak swasta ataupun pemerintah. 

"Saat ini, sudah terbukti, yang namanya startup atau pengusaha sudah jadi opsi dalam berkarier. Meningkatnya kesadaran akan startup ini jadi fundamental tumbuhnya pelaku bisnis itu di Indonesia," jelas Sati.

Baca Juga: Bukalapak, eFishery, Kata.ai, dan Para Pengusaha Endeavor Indonesia Cetak Puluhan Triliun pada 2018

Kesadaran yang meningkat itu menghasilkan dampak baik bagi para perusahaan rintisan. Ongkos semakin murah karena fasilitas dari pemerintah, serta iklim investasi yang menurut Sati kian menunjang.

"Belum lagi pertumbuhan GDP yang mendorong pertumbuhan ekonomi, itu faktor pendukung juga," pungkasnya.

Endeavor Indonesia sendiri memfasilitasi bisnis-bisnis di Indonesia untuk menaikkelaskan usaha mereka, scale up istilah kerennya. Dari 43 pengusaha yang mereka bina, terdapat beberapa pemimpin dan pendiri startup seperti Bukalapak, eFishery, Kata.ai, dan sebagainya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: