Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Eva Kusuma Sundari, mengatakan pihaknya sangat yakin warga yang belum menentukan pilihan (undecided voter) dan pemilih mengambang (swing voter) pada akhirnya akan memilih jagoannya di Pilpres 2019.
Ia menambahkan, jarak elektabilitas Litbang Kompas hampir mirip survei 'Polmark' milik Eep Saepullah Fatah yang menempatkan undecided voter terbilang tinggi.
"Di riset-riset yang undecided voternya kecil itu Jokowi selalu perolehannya di atas 50 persen, bahkan sampai ada yang 58 persen. Itu ada ada di delapan atau tujuh lembaga survei. Tapi di dua riset, risetnya Eep dan Kompas itu Jokowi di sekitar 50-an aja. Ternyata undecided voters-nya tinggi," ujarnya di Jakarta, Senin (25/3/2019).
Baca Juga: Anggota Polri Dilarang Selfi Bareng Jokowi dan Prabowo
Ia menjelaskan, elektabilitas calon petahana masih dikisaran 50-an persen lantaran perilaku undecided voter terbilang masih tinggi. Sementara jika pemilih kategori itu dibuat terbuka, maka Jokowi akan meraih poin cukup tinggi.
"Ini indikasinya gampang, ternyta undecided voter kecenderungannya pro ke Jokowi. Jadi saya enggak khawatir bahwa nanti ketika pencoblosan itu Pak Jokowi perolehannya akan 58 persen. Ya di sekitar itu," jelasnya.
Baca Juga: Pendukung Jokowi dan Prabowo, Ini Pesan Polisi Selama Kampanye Terbuka
Menurut Eva, hal ini masih ditambah dengan 'golongan putih', sehingga, harus diantisipasi. Kendati begitu, mengaku yakin paslon Jokowi-Ma'ruf akan mampu menembus angka 60 persen setelah pemungutan suara 17 April dilaksanakan.
"Semua ngeggas karena kita semua ingin memanfaatkan coattail effect. Kita ingin menang tebal. Jadi mesin sangat full bekerja dan pada kecepatan tinggi," katanya.
Partner Sindikasi Konten: Sindonews
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim