- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Progres Sudah 87%, PLTU Lontar Segera Terangi Banten dan Jakarta Tahun Ini
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mempercepat pembangunan proyek strategis Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Extension Unit 4 dengan kapasitas 1 x 315 MW. Proyek ini adalah EPC dan pelaksanaannya di bawah tanggung jawab PLN Unit Induk Pembangunan Jawa bagian Barat.
Proyek PLTU yang terletak di Desa Lontar, Banten, baru saja merampungkan pelaksanaan boiler hydrotest pada Maret 2019. Artinya, proyek pembangkit ini telah menapaki progres yang signifikan dan direncanakan akan rampung pada kuartal ketiga tahun ini.
Proyek ini mulai dikerjakan pada April 2016, PLTU Lontar Extension merupakan bagian dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan teknologi terbaru, yakni supercritical dengan batu bara low rank coal.
Proyek ini merupakan bagian dari program strategis pemerintah, yaitu 35.000 MW untuk menambah kapasitas pusat pembangkit energi listrik. Dayanya akan dievakuasi melalui sistem transmisi 150 kV (Lontar–Tangerang Baru–Teluk Naga dan Lontar–Balaraja) sehingga bisa didistribusikan kepada pelanggan di Banten, DKI Jakarta, dan sekitarnya.
Baca Juga: PLTU Cilacap Ekspansi I Beroperasi, Rasio Elektrifikasi dan Perekonomian Meningkat
Direktur Regional Jawa bagian Barat, Haryanto WS menjelaskan bahwa pembangunan PLTU Lontar Extension 1 x 315 MW ini berfungsi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di regional DKI Jakarta dan Banten, serta meningkatkan kapasitas dan keandalan pada sistem Jawa bagian Barat.
"Proyek PLTU Lontar Extension 1 x 315 MW ini berbahan bakar batu bara jenis low rank coal. Proyek PLTU Lontar Extension ini dibangun di lokasi pembangkit PLTU 3 Banten existing dengan progres 87,68%. PLTU ini direncanakan akan mulai beroperasi pada September 2019," jelas Haryanto dalam keterangannya, Jumat (29/3/2019).
Dirinya kembali menegaskan, akhir tahun ini masyarakat Banten, Jakarta, dan sekitarnya dapat menikmati suplai listrik yang bersumber dari PLTU Lontar Extension.
Beroperasinya PLTU Lontar Extension dapat menghemat Rp1,4 triliun per tahun, dan akan menurunkan biaya pokok produksi (BPP) PLN.
Sebagai informasi, jumlah tenaga kerja di PLTU ini terdiri dari 2.000 tenaga kerja lokal dan 40 orang tenaga kerja asing.
"Jumlah tenaga kerja ini akan terus meningkat di 2019 sejalan dengan pencapaian progresnya. Hal ini tentu memberikan dampak positif secara langsung untuk wilayah Banten dan sekitarnya," pungkas Haryanto.
Baca Juga: Dua PLTU Berskala Besar Bakal Beroperasi di Akhir Tahun
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti