PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) sukses mencatatkan hasil kinerja yang mentereng di sepanjang tahun 2018 lalu. Dari segi laba bersih, misalnya, distributor eksklusif alat berat merk DOOSAN Excavator (Korea Selatan), DAEWOO Truck (Korea Selatan), NHL TEREX Truck (China), JUNGHEINRICH Electric Reach Truck (Jerman), HAKO Sweeper (Jerman) dan MINSK Farm Tractor (Belarusia) itu hingga akhir tahun tercatat mampu mengantongi hingga US$3,13 juta. Bila dibandingkan dengan capaian laba bersih tahun 2017 yang masih sebesar US$1,53 juta sampai akhir tahun, maka artinya terjadi lonjakan laba bersih hingga 103,78 persen alias lebih dari dua kali lipat.
“Solidnya kinerja laba bersih ditopang oleh pendapatan yang juga tumbuh sebesar 35,6 persen, dari semula US$74,87 juta pada 2017 menjadi US$101,5 juta pada tahun 2018 lalu,” ujar Presiden Direktur PT Kobexindo Tractors Tbk, Humas Soputro, dalam keterangan resminya, di Jakarta, (31/3/2019).
Baca Juga: Kobexindo Catatkan Peningkatan Laba Bersih Sebesar 63,47%
Capaian pendapatan tersebut, menurut Humas, juga sekaligus menjadi rekor pendapatan tertinggi perusahaan dalam enam tahun terakhir. Pertumbuhan pendapatan sendiri ditopang oleh kinerja empat segmen usaha yang dijalankan KOBX, yaitu segmen penjualan alat berat, segmen penjualan suku cadang, segmen after sales service dan segmen pendapatan sewa.
“Tingginya permintaan alat berat sepanjang 2018 tercermin dari angka pertumbuhan segmen penjualan alat berat. Dimana segmen ini tumbuh 24,39 persen dari US$63,28 juta pada 2017 menjadi US$78,71 juta pada 2018 lalu,” tutur Humas.
Baca Juga: Sektor Pertambangan Kerek Laba Kobexindo Naik 90,24%
Tingginya permintaan alat berat khususnya alat berat pertambangan, lanjut Humas, tidak lepas dari kehandalan excavator Doosan yang menjadi backbone penjualan alat berat KOBX dan dukungan layanan purna jual prima selama 24 jam yang diberikan oleh 11 cabang Kobexindo di kota-kota utama Indonesia. Berdasarkan kontribusi pendapat per segmen, segmen penjualan alat berat memberikan kontribusi tertinggi yakni 77,55 persen terhadap total pendapatan.
Segmen bisnis dengan kontribusi terbesar kedua adalah, segmen penjualan suku cadang yang berkontribusi sebesar n14,21 persem dengan penjualan sebesar US$14,42 juta sepanjang 2018. Segmen ini mencatat pertumbuhan kontribusi signifikan dari 8,29 persen pada tahun 2017 menjadi 14,21 persen pada 2018. Lalu kontribusi segmen jasa perbaikan (maintenance) tercatat sebesar 4,25 persen atau senilai US$4,32 juta dan pendapatan sewa alat berat berkontribusi sebesar 3,25 persen atau menyumbangkan pendapatan sebesar US$3,30 juta.
“Sepanjang 2018 kami mampu mempertahankan momentum pertumbuhan disemua segmen bisnis. Ke depan kami akan mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dari model bisnis yang kami miliki, terutama pendapatan yang tidak terkait dengan sektor tambang seperti penjualan suku cadang dan services kendaraan niaga,” tegas Humas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: