Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja, menjelaskan untuk menghidari terjadinya serangan fajar pada Pemilu 2019, pihaknya akan terus berkomunikasi dan bekerjasama dengan pihak KPK agar dapat mengetahui informasi-informasi terkait politik uang.
"Itu kita waspadai bersama, kami akan menghubungi KPK, bekerjasama dengan KPK mengenai hal tersebut, yang jelas sih KPK punya ranah sendiri, dan Bawaslu punya ranah sendiri," katanya di Jakarta, Senin (1/4/2019).
Baca Juga: Bawaslu Belum Putuskan Kasus Kalender Prabowo- Sandi Berlogo Pemkab Trenggalek
Ia menengaskan, apapun yang berkaitan dengan politik uang, maka notifikasi dari KPK penting mengenai bagaimana politik uang terjadi dan penyebarannya.
"Terus teman-teman KPK, PPATK punya kewenangan, dan mereka akan mendeteksi hal ini dalam waktu ke depan. Karena mereka melihat flow money," ujarnya.
Baca Juga: Bawaslu: Sejumlah Kepala Dinas di Banten Diduga Masuk Timses
Selain itu, Bawaslu pun akan melakukan patroli pengawasan pada 3 hari jelang Pemilu 2019. Rahmat Bagja menyebutkan bahwa pihaknya akan berjaga selama 24 jam, dan berkeliling bersama dengan kepolisian.
"Kami takutnya di 3 hari terakhir di masa tenang itu. Makanya kami hidupkan patroli pengawasan. Semua pengawas jalan pada hari itu, 24 jam dengan shift-shift tertentu, pengawasnya misalnya satu orang ditemani staf berkeliling bersama kepolisian," jelasnya.
Partner Sindikasi Konten: Okezone
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim