Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Jadi Basis Produksi, Ekspor Mobil Ditargetkan Tembus 450 Ribu Unit

RI Jadi Basis Produksi, Ekspor Mobil Ditargetkan Tembus 450 Ribu Unit Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menargetkan ekspor mobil meningkat menjadi 400-450 ribu unit. Target ini naik bila dibandingkan capaian ekspor 2018 yang sebesar 346 ribu unit. Tahun lalu, ekspor mobil dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) mencapai 264 ribu unit, dan secara teruai (completely knocked down/CKD) sekitar 82 ribu unit.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat volume ekspor mobil CBU Indonesia mencapai 264.553 unit pada 2018 atau naik 14,4% dibanding tahun sebelumnya sebesar 231.169 unit. Kenaikan juga dialami ekspor komponen yang tercatat di angka 86,6 juta unit pada 2018 atau tumbuh 6,6% dibanding tahun sebelumnya sebanyak 81,2 juta unit.

Airlangga mengatakan, industri otomotif menjadi salah satu sektor manufaktur andalan dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, pemerintah memberikan prioritas pengembangan agar industri otomotif semakin berdaya saing global terutama di tengah bergulirnya era digital.

Baca Juga: Menperin Minta Produsen Otomotif Siap Jalani Era 4.0

"Pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dapat mendorong penambahan investasi baru maupun perluasan usaha di sektor industri otomotif," kata Airlangga Hartarto pada Opening Ceremony Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2019) di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/3/2019).

Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan, produksi kendaraan roda empat atau lebih pada 2018 mencapai 1,34 juta unit atau setara US$13,76 miliar.

"Kalau pasar domestik, kita lebih unggul dari Thailand. Kami menargetkan produksinya nanti bisa mencapai 1,5 juta unit pada 2020," tutur Airlangga.

Apalagi, lanjutnya, saat ini industri otomotif di Indonesia telah berkembang menjadi basis produksi kendaraan jenis MPV, truk, dan pikap yang pengembangannya diarahkan untuk meningkatkan ekspor ke pasar global dengan target besarnya sebagai pemasok kendaraan jenis sedan dan SUV.

"Kami juga mendorong agar manufaktur-manufaktur otomotif dalam negeri dapat merealisasikan program pengembangan kendaraan rendah emisi atau low carbon emission vehicle (LCEV)," imbuhnya.

Baca Juga: Boom! Indonesia Ekspor Bahan Peledak ke Australia

Melalui program tersebut, ditargetkan pada 2025, kendaraan berbasis energi listrik dapat mencapai sekitar 20%. Selain itu, industri otomotif nasional sebagai salah satu sektor andalan dalam roadmap Making Indonesia 4.0, ditargetkan pada 2030 dapat menjadi basis produksi kendaraan bermotor internal combustion engine (ICE) maupun electrified vehicle untuk pasar domestik dan ekspor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: