Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Penuh Gejolak, Prudential Tetap Pimpin Pasar Asuransi Indonesia

Meski Penuh Gejolak, Prudential Tetap Pimpin Pasar Asuransi Indonesia Dari kiri: Chief Financial Officer Prudential Indonesia Nick Holder, Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi, President Director Prudential Indonesia Jens Reisch, dan Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo berbincang usai melakukan paparan pencapaian Prudential Indonesia selama 2018 di Jakarta, Senin (1/4). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah berbagai tantangan ekonomi domestik dan global pada 2018, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) tetap mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar asuransi di Indonesia. Sepanjang 2018, total aset Prudential Indonesia mencapai Rp78,9 triliun. Kemudian perusahaan juga berhasil mencetak pendapatan premi sebesar Rp25,4 triliun, tertinggi di industri asuransi jiwa, yang menopang posisi keuangannya yang kuat di tengah kondisi ekonomi yang penuh gejolak.

“Di tengah tantangan industri asuransi karena lingkungan makroekonomi global yang bergejolak tahun lalu, Prudential Indonesia bersyukur dapat meneruskan kepemimpinan pasarnya di industri asuransi Indonesia," kata President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch, dalam paparan kinerja Prudential Indonesia 2018 di Jakarta, Senin (1/4/2019).

Prestasi ini, lanjut Jens, adalah hasil dari komitmen Prudential untuk selalu menempatkan nasabah sebagai prioritas utama dengan memberikan solusi terbaik dan berkelanjutan bagi mereka.

"Ini adalah dasar dari inovasi kami yang diluncurkan sepanjang 2018, dan untuk mewujudkan brand positioning yang lebih kuat," ungkapnya.

Baca Juga: Prudential: Potensi Wakaf Tunai Capai Rp180 T

Adapun beberapa inovasi yang diluncurkan tahun lalu di antaranya adalah PRUlink Generasi Baru dan PRUlink Syariah Generasi Baru, yang merupakan produk asuransi unit-link dengan berbagai fitur inovatif seperti PRUbooster investasi dan PRUbooster proteksi. Kedua produk ini diluncurkan sebagai hasil dari mendengarkan dan memahami berbagai kebutuhan perlindungan nasabah dan masyarakat Indonesia.

Prudential Indonesia juga meluncurkan dana investasi baru yaitu PRUlink Global Emerging Market Equity Fund and PRUlink Global Low Volatility Equity Fund, yang tersedia dalam dolar Amerika Serikat (US$) dan Rupiah, guna memenuhi kebutuhan para nasabah yang menginginkan diversifikasi investasi ke luar negeri.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan nasabah yang makin meningkat, Prudential Indonesia memperluas jaringan PRUMedical Network (PMN) dengan menambah 69 rumah sakit domestik baru di 34 kota di seluruh Indonesia serta empat rumah sakit di luar negeri pada 2018.

Pada 2018, didukung oleh fokus yang konsisten untuk memberikan perlindungan keuangan jangka panjang bagi keluarga di seluruh Indonesia, Prudential Indonesia membayar total klaim dan manfaat sebesar Rp12,3 triliun.

Baca Juga: Prudential Bidik Kurikulum Cha-Ching Jangkau 92 Ribu Siswa Jakarta di 2020

Sejalan dengan pertumbuhan total bisnisnya, Prudential Indonesia juga memperkuat kepemimpinan pasarnya dalam bisnis asuransi syariah, dengan mencatatkan total aset syariah sebesar Rp9,2 triliun dan total kontribusi Tabarru sebesar Rp2,4 triliun. Tabarru Prudential Indonesia juga mendanai modal berbasis risiko sebesar 2.488% dan dana perusahaan sebesar 10.002%.

Selain itu, Prudential Indonesia mempertahankan posisi Modal Berbasis Risiko (Risk Based Capital) perusahaan sebesar 752% (lebih dari enam kali persyaratan minimum wajib).

“Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), masyarakat Indonesia yang memiliki polis asuransi jiwa baru mencapai 6,6% . Ini berarti 93,4% masyarakat Indonesia masih belum terlindungi asuransi. Hal tersebut memicu kami untuk semakin memperkuat komitmen dalam menghadirkan berbagai produk dan layanan yang inovatif guna memenuhi kebutuhan perlindungan dan rencana keuangan jangka panjang untuk masyarakat Indonesia,” tutup Jens.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: