Prudential Bidik Kurikulum Cha-Ching Jangkau 92 Ribu Siswa Jakarta di 2020
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) kembali melanjutkan implementasi kurikulum Cha-Ching di sekolah-sekolah Jakarta, guna membantu menanamkan keterampilan pengelolaan uang dasar, khususnya pada anak-anak berusia antara 7 hingga 12 tahun.
Kegiatan ini sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 76 tahun 2016, untuk mengimplementasikan pendidikan keuangan pada masyarakat Indonesia.
Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo mengatakan, Prudential memahami bahwa sebuah bisnis yang bertanggung jawab adalah bisnis yang memiliki komitmen berkelanjutan untuk mengembangkan masyarakat serta lingkungan sekitarnya.
"Sesuai dengan fokus 'We Do Good' yang dicanangkan Prudential di awal tahun, kami terus berkomitmen mendukung usaha pemerintah dalam meningkatkan literasi serta inklusi keuangan masyarakat Indonesia, terutama anak-anak di tingkat sekolah dasar, salah satunya melalui program Cha-Ching," ujar Nini di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Baca Juga: Prudential Luncurkan Program Wakaf, Ini Sejumlah Manfaatnya
Nini menjelaskan, hingga 2020 mendatang, Cha-Ching ditargetkan dapat menjangkau 92.000 siswa di 1.546 sekolah di Jakarta. Pada 2018, kurikulum Cha-Ching telah diperkenalkan di 221 sekolah di Jakarta dengan capaian 14.062 murid dan 466 guru.
"Kami berharap kelanjutan dari pengenalan program kurikulum Cha-Ching di Indonesia mampu memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesadaran masyarakat –terutama anak-anak– terhadap pentingnya pengelolaan keuangan," tutur Nini.
Adapun dasar pengajaran dari kurikulum Cha-Ching adalah untuk menanamkan empat konsep utama dalam pengelolaan uang, yaitu memperoleh (earn), menyimpan (save), membelanjakan (spend), dan menyumbangkan (donate) dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Tujuan dari pendidikan keuangan sejak dini adalah untuk memberikan pemahaman dasar mengenai pentingnya nilai uang, sehingga anak-anak diharapkan dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik saat dewasa.
"Kurikulum Cha-Ching ini sejalan dengan studi dari University of Cambridge yang mengungkapkan bahwa anak-anak mulai membentuk kebiasaan finansial sejak usia 7 tahun. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan pemahaman dasar mengenai keuangan sejak usia tersebut," paparnya.
Executive Director Prudence Foundation, Marc Fancy, mengatakan, "Misi kami adalah menjamin masa depan komunitas kami di wilayah Asia termasuk di Indonesia dengan memajukan bidang pendidikan, kesehatan, dan keselamatan. Bidang pendidikan sendiri mempunyai peran yang sangat fundamental dalam pembangunan sumber daya manusia."
"Dengan populasi golongan menengah dunia yang diperkirakan akan naik dari 1,8 miliar di 2009 menjadi 4,9 miliar di 2030, di mana 66% di antaranya berasal dari Asia, dan juga mengingat peningkatan inklusi keuangan yang cukup pesat, adalah suatu keharusan bagi semua individu untuk membekali diri dengan pengetahuan dan pemahaman tentang keuangan untuk menjamin keberhasilan mereka di masa depan," jelasnya.
Baca Juga: Prudential Tambah Jaringan PRUmedicaI Network ke Singapura
Sementara itu, Siddharta Moersjid, Ketua Dewan Nasional Prestasi Junior Indonesia (PJI), menjelaskan, pihaknya percaya kurikulum Cha-Ching yang diselenggarakan Prudential mampu menjadi barometer positif bagi peningkatan literasi keuangan untuk anak-anak tingkat sekolah dasar di Indonesia.
"Secara keseluruhan, implementasi kurikulum Cha-Ching sebelumnya di Sidoarjo mampu memberikan dampak edukatif yang kuat dan positif bagi pelajar yang berpartisipasi, dengan adanya peningkatan nilai pemahaman materi kurikulum sebanyak 19%," paparnya.
Implementasi kurikulum Cha-Ching merupakan kelanjutan dari upaya Prudential untuk memperkenalkan program edukasi keuangan untuk anak. Prudential pertama kali memperkenalkan Cha-Ching di 2012. Selanjutnya, nilai-nilai pengelolaan uang dasar dari 'Cha-Ching' dimasukkan dalam kurikulum sekolah dasar di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 2017.
Hingga kini, kurikulum Cha-Ching telah diimplementasikan di 602 sekolah di Sidoarjo dan menjangkau lebih dari 29.000 siswa SD dan sekitar 969 guru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti