Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

WTO Prediksi Perdagangan Global Hanya Tumbuh 2,6%

WTO Prediksi Perdagangan Global Hanya Tumbuh 2,6% Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (15/2/2019). Badan Pusat Statistik mencatat ekspor pada Januari 2019 turun 3,24 persen (month on month) dengan nilai USS 13,24 miliar. Sementara secara tahunan (year on year), ekspor pada Januari 2019 turun 4,7 persen dibandingkan Januari 2018. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jenewa -

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyatakan perdagangan dunia menyusut 0,3% pada kuartal IV-2018 dan kemungkinan akan tumbuh sebesar 2,6% pada 2019. Hal ini lebih lambat dari pertumbuhan 3,0% pada 2018 dan di bawah perkiraan sebelumnya 3,7%.

Dalam perkiraan tahunannya, WTO mengatakan perdagangan telah terbebani oleh tarif-tarif baru dan tindakan-tindakan pembalasan, pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah, volatilitas di pasar keuangan, dan kondisi moneter yang lebih ketat di negara-negara maju. Lembaga dunia itu memperkirakan pada September bahwa pertumbuhan 2018 akan menjadi 3,9%, turun dari 4,6% pada 2017.

"Dengan meningkatnya ketegangan-ketegangan perdagangan, tidak ada yang harus terkejut dengan pandangan ini. Perdagangan tidak dapat memainkan peran penuhnya dalam mendorong pertumbuhan ketika kita melihat tingkat ketidakpastian yang tinggi," kata Direktur Jenderal WTO, Roberto Azevedo, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Gugatan WTO Buat Swasembada Pangan Terhambat

"Tentu saja, ada unsur-unsur lain yang berperan, tetapi meningkatnya ketegangan-ketegangan perdagangan adalah faktor utama. Saya pikir cukup jelas bahwa ketegangan antara Amerika Serikat dan China memainkan peran besar," katanya.

Dia menolak untuk memprediksi dampak kepergian Inggris dari Uni Eropa atau Brexit. Meskipun volume perdagangan hanya tumbuh lambat pada 2018, nilainya dalam dolar naik 10% menjadi US$19,48 triliun, sebagian karena kenaikan 20% pada harga minyak, kata WTO.

Nilai perdagangan jasa-jasa komersial tumbuh 8,0% menjadi US$5,80 triliun pada 2018, didorong oleh pertumbuhan impor yang kuat di Asia. Volume perdagangan barang-barang diperkirakan akan tumbuh lebih kuat di negara-negara berkembang tahun ini, dengan pertumbuhan ekspor 3,4% dibandingkan dengan 2,1% di negara-negara maju.

Tetapi perkiraan ini sangat tidak pasti, dengan angka pertumbuhan global 2,6% tahun ini hanya titik tengah dari kisaran 1,3% hingga 4,0%. Tingkat pertumbuhan aktual bisa lebih tinggi atau lebih rendah jika ketegangan-ketegangan perdagangan tumbuh lebih jauh atau berkurang, kata WTO.

"Sebagian besar risiko-risiko tetap kuat pada sisi pelemahan, dengan potensi naik bergantung pada relaksasi ketegangan-ketegangan perdagangan," kata laporan WTO.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: