Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita Mantan Waiter dan Ojol Sukses Bangun Komunitas Trader Puluhan Ribu Anggota

Cerita Mantan Waiter dan Ojol Sukses Bangun Komunitas Trader Puluhan Ribu Anggota Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bandung -

Kisah kesuksesan sering terlihat indah dari luar, namun tidak banyak yang tahu luka dan perjuangan yang ada di baliknya. Hal itu pula yang dialami Bang RAN, atau Ranto Siagian, pemuda kelahiran Samarinda, 25 Agustus 1998, yang kini dikenal sebagai sosok trader inspiratif dan pendiri komunitas “RAN TRADE”.

Perjalanan hidupnya jauh dari kata mudah. Terlahir dari keluarga sederhana yang sempat terpuruk secara ekonomi, Bang RAN kecil harus menerima kenyataan pahit: ia dan beberapa saudaranya dititipkan di panti asuhan agar tetap bisa bersekolah.

“Di panti asuhan saya belajar banyak hal. Sebelum masuk panti saya minim skill, dan justru di sanalah karakter saya dibentuk,” kenangnya, Minggu (19/10/2025).

Baca Juga: Wajib Simak! ini Panduan Lengkap Investasi Saham Digital

Selama bertahun-tahun tinggal di panti hingga lulus SMK, ia belajar disiplin, public speaking, musik, dan kemandirian. Namun mimpinya kuliah harus kandas karena keterbatasan biaya. Ia turun ke jalan mencari nafkah, bekerja apa saja yang bisa menghasilkan uang.

Mulai dari waiter, tukang cuci piring hotel, admin Astra, EDP Indomaret, hingga menjadi pengemudi ojek online (Gojek).

“Di Gojek saya belajar sabar. Pernah direndahkan, dibatalkan, dimaki-maki customer. Tapi di titik itulah saya mulai bertanya: kenapa orang lain bisa belanja Rp 2–3 juta dengan mudah, sementara saya banting tulang seharian hanya dapat Rp100–150 ribu?”ungkapnya

Pertanyaan itu mengubah arah hidupnya. Ia mencoba bisnis online tapi gagal. Ia masuk dunia trading meskipun hancur juga. Bang RAN jatuh ke titik terendah: utang menumpuk, barang-barang dijual, tabungan habis. Dalam masa paling kelam itu, hanya ada satu orang yang tetap percaya: perempuan yang kini menjadi istrinya.

“Dia bilang, kalau aku bisa rugi cepat, artinya aku juga bisa dapat banyak dan cepat di industri ini, kalau belajar dengan benar. Kalimat itu jadi bensin hidup saya.”

Bang RAN bangkit. Ia belajar ulang dari nol, meneliti kesalahan, dan menghabiskan bertahun-tahun untuk menemukan metodenya sendiri. Titik balik terjadi pada 2018, ketika ia mulai konsisten profit dan resmi menjalani trading for living. Satu per satu utang lunas. Dari profit trading, ia menikah, membeli rumah, mobil, dan membuka bisnis lain seperti bengkel, laundry, dan usaha minuman.

Namanya mulai dikenal. Banyak orang meminta ilmu darinya. Awalnya ia enggan, namun akhirnya memilih berbagi. Ia mendirikan komunitas edukasi trading “RAN TRADE”, yang mengajarkan metode trading secara gratis.

Baca Juga: Manfaat Mengetahui RDG BI untuk Para Trader

Kini komunitasnya berkembang pesat dengan puluhan ribu anggota, dan misinya satu: mencetak trader mandiri tanpa ketergantungan sinyal, janji manis, atau skema tipu-tipu.

“Visi saya sederhana: ingin bermanfaat. Saya tidak ingin orang lain mengalami kehancuran yang sama. Ilmu itu harus dibagikan,” katanya

Dengan prinsip “Tetap Rendah Hati, Biar Tuhan yang Meninggikan,” Bang RAN melangkah jauh melewati batas masa lalunya. Ia menjadi bukti bahwa kemiskinan bukan akhir cerita, selama ada tekad untuk bangkit, bekerja keras, dan tidak berhenti belajar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: