Lembaga survei Sabang Merauke Institute (SMI) menyebutkan Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) hanya unggul tipis 6,61 persen di Pulau Jawa atas Capres Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Wakil Direktur Bidang Riset SMI, Syahganda Nainggolan, mengatakan kenyataan itu memang jadi ancaman serius bagi posisi Jokowi untuk mempertahankan kekuasaannya. Sebab, posisi eletakbilitasnya pada pemilih di Jawa kini mentok dan tidak punya waktu lagi untuk memenuhi janji mengangkat elektabilitasnya.
Baca Juga: Ternyata Jokowi Punya 'Jurus Jitu' Tangkal Kebocoran Anggaran
‘’Kami melakukan survei pada 26 Maret sampai 2 April di Pulau Jawa yang meliputi enam provinsi. Hasilnya Jokowi hanya mendulang dukungan 49,32 persen. Prabowo mendapat dukungan 42, 71 persen," ujarnya di Jakarta, Sabtu (6/4/2019).
Ia menambahkan, melalui sebaran sebanyak 600 responden yang tersebar di segenap penjuru pulau Jawa. Respondennya diambil secara proporsional di semua daerah pemilihan. Margin eror yang digunakan adalah 4 persen dengan tingkat kepercayaan mecapai 95 persen. Metode survei dilakukan dengan tatap muka dan wawancara.
Baca Juga: Jokowi -Ma'ruf Sehat, PDIP Sindir Siapa?
‘’Kami tidak main-main dengan survey ini. Sebagai hasilnya kami sajikan apa adanya. Bila melihat posisi ini Jokowi memang dalam posisi bahaya. Dia selaku petahana yang telah berkampanye selama 4,5 tahun Cuma hasilnya di bawah 50 persen," jelasnya.
"Dan ini terkoneksi dengan situasi antusias masa atau fenomena pada situasi masa kampanye terbuka. Dari angka tersebut survey kami menemukan data bila masih ada 7,97 persen pemilih yang sampai sekarang belum menentukan sikapnya,’’ sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim