Calon wakil presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno ikut bereaksi terkait tingginya harga tiket pesawat. Ia mengungkapkan keadaan tersebut menjadi beban masyarakat dan maskapai.
"Sebagai mantan pengusaha yang pernah ikut berinvestasi di maskapai penerbangan, 90 persen kurang lebih dari total porsi biaya untuk maskapai penerbangan itu adalah bahan bakar. Dengan pengelolaan bahan bakar yang seperti sekarang ini dan dollar menguat tentunya menjadi beban," katanya di Kabupaten Tabanan, Bali, Senin (8/4/2019) malam.
Sambungnya, "Sehingga, biaya tiket pesawat sekarang sangat tinggi dan menjadi beban masyarakat, apalagi di industri pariwisata dan menjelang bulan suci Ramadan," tambah.
Baca Juga: Pemerintah Tak Subsidi Harga Tiket Pesawat, Masih Mahal Dong?
Lanjutnya, ia juga mengungkapkan ke depan pihaknya akan melakukan pengelolaan energi terutama Avtur bisa dikelola lebih optimal dan efisien.
Tak hanya itu, ia juga berharap dampak dari tiket pesawat ini tidak mematikan industri pariwisata. "Misalnya, ada insentif untuk para UMKM, sehingga nanti kalau beli oleh-oleh tidak ditambahkan biayanya dan bagaiamana pengaturan antara peak season atau low season dengan para pengelola akomodasi misalnya kerjasamanya," jelasnya.
Baca Juga: Garuda Indonesia Kasih "Lebih" untuk Penerbangan Musim Haji 2019
Tambahnya lagi, "Walaupun tiket pesawatnya tinggi, tapi bisa dibarengi dengan semacam diskon atau semacam insentif untuk para wisatawan. Sehingga, total biaya kita tidak lihat hanya dari tiket pesawatnya saja tapi dari keseluruhannya," tukas Sandi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil