Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng Sriboga, Kemenkop-UKM Perkuat Bisnis KUKM Pascabencana

Gandeng Sriboga, Kemenkop-UKM Perkuat Bisnis KUKM Pascabencana Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) berupaya agar pelaku usaha di daerah dapat terus mempertahankan usahanya meski dilanda bencana. Hal ini mengingat lemahnya ketahanan bisnis koperasi dan UKM dalam menghadapi bencana. 

"Untuk itu, ke depan Kemenkop-UKM akan terus berupaya mengurangi risiko usaha agar dampak bencana bagi KUMKM dapat diminimalisasi," kata Asisten Deputi Perlindungan Usaha Kemenkop-UKM, Sutarmo dalam acara Bimbingan Teknis Ketahanan Usaha KUMKM di wilayah terdampak bencana di Pandeglang, Banten. 

Upaya itu dilakukan melalui bimbingan teknis (bimtek) yang diharapkan dapat membuat para pelaku usaha lebih semangat dalam berbisnis.

Dalam bimtek, peserta diberikan pembekalan motivasi mempertahankan bisnis dalam situasi pascabencana, pengurusan izin usaha mikro kecil melalui sistem OSS, dan praktik pengolahan makanan olahan berbahan baku tepung terigu yang bekerja sama dengan PT Sriboga Flour Mill.

Baca Juga: Ingin Hapus Citra Buruk, Kemenkop-UKM Minta Koperasi Tingkatkan Kinerja

"Kerja sama dengan PT Sriboga Flour Mill dengan memberikan praktik pengolahan makanan, diharapkan UKM makin terampil dan kreatif menghasilkan produk makanan, mendapatkan bahan baku yang lebih murah dan mudah sehingga produk UMKM dapat bersaing di pasar dengan harga yang kompetitif," ujar Sutarmo.

Selain itu, para peserta diimbau untuk memanfaatkan konsultasi atau pendampingan yang ditawarkan oleh PT Jeemwe, dan menyusun rencana usaha mengenai hasil dan upaya yang telah dilakukan. 

Turut disosialisasikan program strategis Kemenkop-UKM untuk menguatkan usaha dan daya saingnya, yaitu early warning system (EWS), PLUT-KUMKM, kemitraan nilai dan rantai pasok dengan usaha besar, serta rehabilitasi UMK pascabencana dan IUMK.

Dalam kesempatan ini, Kemenkop-UKM memberikan NIB dan IUMK kepada dua pelaku usaha, yaitu Afiatun Inayah yang memiliki usaha jamu tradisional dan Septia Maulida pengusaha pembuatan bros.

Baca Juga: 4 Platform Bisnis Berbasis Cloud Ini Berkonsolidasi Dukung Digitalisasi UKM Indonesia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: