Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Jurus Menhub Budi Karya Ramaikan Bandara Kertajati

3 Jurus Menhub Budi Karya Ramaikan Bandara Kertajati Kredit Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasihan Bandara Kertajati. Sudah dibangun dengan megah, sampai sekarang jumlah penumpang pesawat di bandara tersebut masih jauh dari harapan. Tapi untungnya Indonesia punya Menteri Perhubungan yang hebat.

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan (Menhub) yang akrab disapa BKS itu mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan tiga jurus untuk membuat Kertajati menjadi ramai. Pertama, menyatukan Bandara Husein Sastranegara (Bandung) dan Kertajati.

"Penerbangan internasional maupun domestik jarak jauh yang berasal dari luar Jawa akan dipindahkan seluruhnya ke Kertajati. Kecuali penerbangan domestik jarak pendek seperti Bandung-Jakarta, Bandung-Semarang, Bandung-Yogyakarta. Bandung-Surabaya tetap berangkat dari Bandara Husein Sastranegara," ungkap BKS di Jakarta, belum lama ini.

Baca Juga: Garuda Segera Layani Penerbangan dari Bandara Kertajati, Ini Rute-rutenya

Kedua, menjadikan Bandara Kertajati pusat keberangkatan umrah dan haji di Jawa Barat. Ke depannya Bandara Internasional Soekarno-Hatta hanya akan fokus melayani kedatangan turis asing sehingga turis dan jamaah umrah bisa lebih nyaman. Menurut BKS, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama membahas rencana itu. Ketiga, mendorong Kertajati menjadi pusat logistik.

"Dengan melakukan tiga langkah itu, saya yakin lima tahun mendatang Kertajati adalah satu bandara yang menguntungkan," tandas BKS.

BKS mengingatkan pembangunan Kertajati merupakan ide dari pemda dan mengajak pemerintah daerah (pemda) untuk menyukseskan rencana pemerintah tersebut.

Gayung bersambut. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil menuturkan, kritik terhadap sepinya Bandara Kertajati merupakan tantangan bagi dirinya untuk dapat meramaikan bandara yang berlokasi di Majalengka tersebut.

"Kritik akan hilang dengan sendirinya nanti seiring dengan permasalahan yang bisa dituntaskan," ungkapnya.

Emil menilai faktor yang membuat sepinya penerbangan dari Kertajati karena bandara seluas 1.800 hektare (ha) tersebut diresmikan saat Tol Cisumdawu belum terselesaikan. Jarak yang jauh dan sulitnya akses jalan membuat penumpang enggan ke Kertajati. Menurutnya, bandara baru sepi merupakan hal wajar. Rata-rata butuh waktu hampir lima tahun untuk membuat bandara baru menjadi ramai.

"Kami optimistis bandara akan ramai pada waktunya," kata Emil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: