Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya Sugiarto, membantah jika ada anggapan dirinya telah mengincar posisi menteri usai menyatakan dukungan kepada pasangan nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma''ruf Amin di Pilpres 2019.
Bima mengatakan dirinya lebih memilih menjadi wali kota Bogor ketimbang menteri, seperti yang diisukan itu.
"Kalau pun diminta (jadi menteri) saya enggak mau. Lebih baik menjadi Wali Kota Bogor," ujarnya di Bogor, Sabtu (14/4/2019).
Baca Juga: Selesai Pencoblosan, Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf Asyiknya Ngopi Bareng
Ia menegaskan, sebagai Wali Kota Bogor masih banyak pekerjaan rumah (PR) di wilayah tersebut yang belum diselesaikan. Salah satunya mengenai pembenahan transportasi.
"Bagi saya mimpi paling besar itu menyelesiakan masalah di Kota Bogor. Itu saja, tidak terpikirakan kecuali mikirin transportasi, stasiun dan pasar," jelasnya.
Bima menjelaskan, alasan utama memilih Jokowi ketimbang mengikuti keputusan partainya yakni untuk mempertahankan reformasi. Dimana PAN, baginya di lahir dari rahim reformasi.
Baca Juga: Jokowi-Ma'ruf Menang di Debat Terakhir, Benarkah?
"Saya ikut mendirikan partai ini, tidak ada sedikitpun ingin keluar dari partai. Ini adalah ikhtiar saya untuk sejalan dengan platform partai," katanya.
"Karena janji saya kepada Ketum untuk netral. Kan sekarang saya bukan kepala daerah," sambungnya,
Sebelumnya, Bima menyatakan dukungannya untuk Jokowi-Ma'ruf melalui acara yang secara khusus selenggarakan bernama "SpeekUP SatukanSuara" di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019) lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim