Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tersisa 7 Armada, Jet Airways Tak Akan Bertahan Lama

Tersisa 7 Armada, Jet Airways Tak Akan Bertahan Lama Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jet Airways, maskapai penerbangan terbesar kedua di Negara Bollywood itu diprediksi tak akan mampu bertahan lebih lama lagi karena tak kunjung mendapat suntikan dana operasional.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, sejumlah 90% armada Jet Airways telah dikandangkan karena maskapai ini mengalami gagal bayar. Sementara itu, lusinan armada lainnya terpaksa harus disita oleh kreditur hingga akhirnya tersisa tujuh armada untuk dioperasikan. 

Baca Juga: Maskapai Penerbangan Terbesar India Bangkrut, 90% Armada Dikandangkan

Melansir dari BBC.com, seorang koresponden bisnis asal India, Sameer Hashmi, mengatakan bahwa setidaknya Jet Airways membutuhkan dana sekitar US$3 juta setiap harinya untuk mengoperasikan tujuh sisa armadanya. 

Bukan hanya dipusingkan oleh biaya operasional, maskapai ini juga menanggung beban utang sebesar US$1,2 miliar. Alhasil, Jet Airways akhirnya tak mampu membayar gaji awak pesawatnya, mulai dari pilot, insinyur, hingga staf darat. Bahkan, ribuan pilot Jet Airways mengancam akan mogok terbang jika hak mereka belum juga dipenuhi. 

Masalah keuangan yang pelik tersebut memaksa Jet Airways menghentikan seluruh penerbangan internasional dan membatalkan ribuan penerbangan domestik. 

Baca Juga: Maskapai Terbelit Utang, Ribuan Pilot Jet Airways Mogok Terbang

Meskipun demikian, pemerintah India terus mengupayakan berbagai cara untuk membantu Jet Airways bertahan lebih lama. Pasalnya, jika Jet Airways sampai ditutup hal itu akan berimbas pada hilangnya 23 ribu pekerjaan. 

Etihad Airways sebagai pemegang saham minoritas yang mencapai 24% telah menyatakan minatnya untuk mengambil kendali lebih besar dalam upaya penyelamatan Jet Airways. Menurut laporan media, para pemberi pinjaman telah menerima tawaran awal dari berbagai entitas termasuk Etihad Airways, yang merupakan pemegang saham minoritas di Jet Airways.

Tetapi, proses menemukan investor strategis diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu. Banyak pihak yang khawatir bahwa tanpa pendanaan sementara mungkin akan sangat sulit bagi calon investor untuk menghidupkan kembali perusahaan yang lesu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: