Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ULN Rp5.388 Triliun, Indonesia Bisa Sulit Bayar Utang

ULN Rp5.388 Triliun, Indonesia Bisa Sulit Bayar Utang Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Jumat (1/3/2019). Rupiah tercatat ditransaksikan Rp14.112 per Dolar Amerika, atau mengalami pelemahan sebesar 0,37 persen dibandingkan sesi penutupan sehari sebelumnya. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia kembali mengalami peningkatan di mana hingga Februari 2019 menjadi US$388,7 miliar atau setara Rp5.388 triliun (kurs Rp13.862 per US$).

ULN tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$193,8 miliar serta utang swasta termasuk BUMN sebesar US$194,9 miliar. Posisi ULN tersebut bertambah US$4,8 miliar dibandingkan posisi akhir periode sebelumnya karena neto transaksi penarikan ULN.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudisthira, mengatakan peningkatan ULN akan berpengaruh kepada kemampuan Indonesia dalam membayar utang.

"Meningkatnya utang luar negeri ini akan berpengaruh pada kemampuan membayar utang, baik pemerintah maupun swasta," ujar Bhima di Jakarta, belum lama ini.

Baca Juga: Dana Asing Buat Utang Pemerintah Naik Jadi US$190,8 Miliar di Februari 2019

Sambung dia, ULN pemerintah tumbuh 7,3% (yoy) pada bulan Februari, sementara ekonomi hanya tumbuh di kisaran 5,1%. Ini bukti ketidakmampuan leverage melalui utang luar negeri untuk meningkatkan kinerja ekonomi.

"Jika kondisi ini terus dibiarkan akan memicu bubble di mana gap antara pertumbuhan utang dan pertumbuhan ekonomi semakin melebar. Ini bisa menjadi beban perekonomian," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: