Intip Persaingan Starbucks dan Luckin di China, Siapa yang Unggul?
Kedai kopi asal Amerika Serikat, Starbucks, memiliki pesaing cukup kuat di China. Pesaingnya adalah perusahaan rintisan bernama Luckin, yang hari ini mengumumkan pendanaan terbaru Seri B-plusnya.
Starbucks, yang merambah China sejak 20 tahun lalu, juga telah membuka outlet secara agresif. Saat ini mereka memiliki 3.600 toko di 150 kota, naik 300 sejak Mei 2018.
Sesungguhnya, Starbucks masih lebih unggul dari Luckin. Hal itu dibuktikan dari data lembaga riset iResearch mengenai unduhan unik masing-masing aplikasi.
Baca Juga: Pesaing Besar Starbucks di China Ini Raih Suntikan Modal Datusan Juta Dolar
Aplikasi Luckin yang memungkinkan seseorang untuk memesan dan membayar kopi, memiliki 650 ribu unduhan unik pada Maret, menurut data dari perusahaan riset iResearch. Di lain sisi, aplikasi Starbucks berukuran empat kali lipat dari pesaingnya dengan 2,81 juta unduhan unik pada periode yang sama.
Untuk meningkatkan amunisi pertempuran pesaingnya di China itu, Starbucks bekerja sama dengan unit pengiriman makanan Alibaba pada Agustus 2018. Dengan begitu, mereka bisa mengantar kopi ke tangan-tangan pelanggan.
Luckin telah membuka 2.000 outlet, terdiri dari dapur, stasiun pengambilan pesanan kopi, dan kafe di 22 kota di China. Angka itu meningkat hingga 300 lokasi sejak Desember 2018.
Hingga akhir 2019, Luckin menargetkan untuk membuka 4.500 outlet. Sementara itu, Starbucks yang merambah China sejak 20 tahun lalu, juga telah membuka outlet secara agresif. Saat ini mereka memiliki 3.600 toko di 150 kota, naik 300 sejak Mei 2018.
Baca Juga: Yah, Starbucks Batalkan Rencana Terima Pembayaran Uang Kripto
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: