Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dinilai Prospektif, Industri Mainan Ditargetkan Tumbuh 10%

Dinilai Prospektif, Industri Mainan Ditargetkan Tumbuh 10% Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Asosiasi Mainan Anak (AMI), Sutjiadi Lukas, menargetkan industri mainan dalam negeri pada tahun 2019 dapat tumbuh sebesar 10% secara year-on-year (yoy). Apalagi, potensi bisnis mainan di tanah air cukup prospektif.  Indonesia sendiri merupakan negara dengan populasi penduduk terbesar di kawasan ASEAN.

“Dengan angka kelahiran rata-rata 4,5 juta jiwa per tahun, Indonesia dapat menjadi pasar terbesar se-Asia Tenggara,” Kata Sutjiadi di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, AMI pun menggenjot industri mainan nasional agar semakin agresif mempeluas pasar ekspor. Tutupnya beberapa pabrik mainan di Vietnam membuat peluang industri mainan di Indonesia kelimpahan pesanan.

Baca Juga: Kemenperin Pacu Pengembangan Industri Kaca

“Kemungkinan, pasar mainan akan lebih tancap gas mulai kuartal kedua setelah pemilu,” ucapnya.

Guna menggairahkan bisnis mainan di dalam negeri, Indonesia membutuhkan investasi baru. Salah satu strateginya, AMI akan menyelenggarakan kembali pameran yang diikuti enam negara pada 18-20 Juni 2019 di JIExpo. Dalam pameran ini bakal ditampilkan teknologi produksi mainan terbaru.

Pada tahun lalu, AMI juga telah meneken nota kesepakatan (MoU) dengan Chaiyu Exhibition berkenaan dengan kerja sama antara pengusaha Indonesia dan China. Dengan kolaborasi ini, diharapkan perusahaan mainan asal China berinvestasi membangun pabrik di Indonesia, terutama untuk memproduksi komponen seperti gear box, baut dan keypad.

Baca Juga: Airlangga Sebut 3 Strategi Kemenperin Pacu Pertumbuhan Industri Mamin

Sementara itu Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan industri mainan menjadi salah satu sektor manuaktur yang mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Ini tercermin dari capaian nilai ekspor mainan anak-anak pada tahun 2018 yang menembus hingga US$319,93 juta atau naik 5,79% dibanding perolehan periode sebelumnya sebesar US$302,42 juta.

“Industri mainan nasional telah menunjukkan daya saingnya di kancah global. Hal ini sekaligus mampu membuktikan bahwa Indonesia termasuk dalam negara-negara produsen utama untuk beberapa produk mainan unggulan yang telah mendunia,” kata Airlangga.

Untuk itu, pihaknya akan terus memacu pengembangan industri mainan di dalam negeri. Apalagi, sektor tersebut tergolong padat karya dan berorientasi ekspor. Pada tahun 2017, nilai investasi industri mainan di Indonesia mencapai Rp410 miliar dengan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 23.116 orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: