Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2020, Timberland Targetkan 100% Penggunaan Bahan Baku Daur Ulang

2020, Timberland Targetkan 100% Penggunaan Bahan Baku Daur Ulang Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Timberland sebagai brand yang memegang hakikat dan komunitas di jantung visinya, memiliki tanggung jawab sosial. Untuk itu, Timberland mendukung program Go Green dengan menargetkan penggunaan 100% bahan baku berasal dari bahan daur ulang pada 2020. 

Brand Manager Timberland Indonesia Anita Hartanus mengatakan sampai saat ini Timberland sudah menggunakan bahan baku daur ulang sekitar 80%. 

Timberland juga telah menciptakan komik yakni Nature Needs Heroes: sejak tahun 2001, Timberland telah menanam lebih dari 9,6 juta pohon di seluruh dunia, menggunakan kembali 310 juta botol air plastik di alas kakinya.

Baca Juga: Masa Tenang Kampanye, Ma'ruf Kenakan Sepatu Sneakers Hingga Ajak Cucu Bermain

"Tujuannya untuk memasukkan setidaknya satu komponen bahan daur ulang, organik atau terbarukan dalam 100% dari produk alas kakinya pada tahun 2020," katanya kepada wartawan di mall Paris Van Java, Kota Bandung, Kamis (25/4/2019).

Anita menyebutkan salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan  meluncurkan koleksi tebaru dari Nature Needs Heroes untuk Spring/Summer 2019 seperti alas kaki, pakaian dan aksesoris.

Dia mengungkapkan selama ini produk Timberland lebih dikenal dengan sepatu boots. Maka, untuk mengikuti trend sneaker yang mendunia sejak dua tahun lalun pihaknya mengeluarkan produk sneaker boots karena masyarakat sering menilai boot timberland lebih berat.

Baca Juga: Produksi 1,4 Miliar Sepatu, Indonesia Duduki Peringkat 4 Dunia

"Jadi teknologi barunya Timberland ada namanya tri botle yaitu bahan sol sepatu yang asalnya dari botol plastik," jelasnya.

Bahan itu diproses lalu digunakan sebagai salah satu materi pembuatan sol sepatu. Ia menuturkan selama ini 80% bahan baku produk sudah menggunakan daur ulang. Misalnya dari apparel menggunakan cotton organic, sepatu menggunakan bahan plastik. Sedangkan sol rubbernya  menggunakan recycle rubber sejak tahun 2001.

"Untuk budaya anak muda saat ini menggunakan kain ReBOTL, nilon daur ulang, dan kapas organik," ujarnya.

Selain itu, Boot Ripcord Bungee yang tangguh diciptakan kembali musim ini dengan jalur warna baru yang berani dan branding yang menarik. Pada produk tersebut menampilkan kulit suede premium di atas dari penyamakan kulit LWG Perak dan diperlakukan Sistem Penolak Defender, Ripcord Bungee memastikan kenyamanan abadi melalui gaya slip-on dan alas kaki Eva. Sedangkan Sistem  Energi Aerocore membantu kenyamanan Anda dalam melakukan perjalanan lebih jauh.

"Koleksi Nature Needs Heroes menekankan tanggung jawab konsumen dan merek untuk membuat pilihan sadar yang memperbaiki planet ini demi kepentingan semua orang," ungkapnya.

Berkenaan dengan pangsa pasar Timberland sendiri sejak 2015 sudah 16 toko tersebar di 6 kota besar di Indonesia. Ke depan tiap tahun akan membuka toko lagi dan  akan membidik pasar online. 65 % penjualan dari sepatu dan aparel 35%. Pelanggannya sendiri 85% pria sisanya 20% perempuan.

"Sekarang online masih 5% karena kita belum punya website e-commerce sendiri dalam market place online yang sudah ada," katanya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Timberland mengajak komunitas motor untuk melestarikan lingkungan di Cikole Lembang Kabupaten Bandung Barat. Tujuannya agar mereka ikut berpartisipasi melestarikan lingkungan.

"Kegiatannya hari ini di Cikole untuk bersama-sama kita mencoba ngumpulin samoah olastik dan memperkenalkan bagaimana melestarikan lingkungan hidu pdimulai dari diri kita sendiri. Betapa kecilnya tindakan yang kita lakukan itu pasti berdampak positif bagi lingkungan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: