Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Mercyta Jorsvinna Glorya mengatakan, angka pengangguran di 2019 akan turun pelan-pelan atau secara bertahap. Rata-rata penurunan angka pengangguran setiap tahun diperkirakan hanya mencapai 1%.
Tidak signifikannya penurunan angka pengangguran, disebutkan Mercyta, disebabkan oleh program pemerintah yang masih berjalan, salah satunya adalah mendorong ease of doing business (kemudahan berusaha) di Indonesia.
Mercyta melanjutkan, berbagai upaya kini sedang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kemudahan berusaha di Indonesia. Salah satunya melalui implementasi Online Single Submission (OSS) sebagai satu portal perizinan terpadu yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
"Implementasi OSS diharapkan bisa memperbaiki kemudahan berusaha sehingga semakin banyak pengusaha atau investor berminat mengembangkan usahanya di Indonesia," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/5/2019).
Baca Juga: Miris! Pengangguran Perkotaan Lebih Besar dari Pedesaan
Dia menjelaskan, kalau iklim usaha terus kondusif dengan sistem perizinan dan pendaftaran usaha yang transparan dan tidak berbelat-belit, pengusaha atau investor bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja karena berkaitan dengan pengembangan bisnisnya.
"Implementasi OSS sendiri masih belum merata di seluruh Indonesia. Pemerintah perlu mendorong daerah terus mempersiapkan infrastruktur terkait penggunaan sistem ini," jelas Mercyta.
Selain itu, ia pun menambahkan kalau pembangunan infrastruktur jalan dan telekomunikasi juga berkontribusi pada turunnya angka pengangguran. Hal ini dikarenakan semakin terbukanya akses untuk bekerja di kota lain dan memungkinkan komunikasi dilakukan dari jarak jauh. Sinergi keduanya diharapkan bisa membuka kesempatan kerja dan menghubungkan banyak daerah di Indonesia.
Hal lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk menekan angka pengangguran adalah mengoptimalkan keberadaan pendidikan vokasi di seluruh Indonesia. Pemerintah sebaiknya mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi daerahnya melalui pendidikan vokasi.
Baca Juga: Masih ada 6,82 Juta Pengangguran di Indonesia, Prestasi Atau...
"Dengan mengangkat potensi daerah, diharapkan putra daerah setempat bisa berkontribusi pada pembangunan dan meningkatkan pendapatan daerah pada bidang-bidang yang memang menjadi keunggulannya," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti