Uber telah menetapkan harga saham penawaran umum perdana di angka US$45 (sekitar Rp645 ribu) per saham, berdasarkan laporan dari The New York Times. Dengan harga itu, perusahaan menargetkan dana senilai US$8,1 miliar (sekitar Rp116 triliun) dalam proses debut saham mereka.
Harga yang jatuh di batas bawah pada kisaran angka yang direncanakan itu akan membuat valuasi Uber menjadi US$82,4 miliar. Hal itu dikonfirmasi oleh perusahaan dalam keterangan resmi pada Kamis (9/5/1997) sore.
Penetapan harga dilakukan sehari setelah para mitra pengemudi mereka di seluruh dunia mogok kerja. Khususnya para mitra pengemudi di San Fransisco yang memprotes tepat di luar markas pusat Uber.
Baca Juga: Akan Debut Saham, Driver Uber Justru Akan Mogok Narik, Kenapa?
Melansir TechCrunch (10/5/2019), Uber mengajukan IPO bulan lalu. Perusahaan melaporkan pendapatan 2018 sebesar US$11,27 miliar, laba bersih US$997 juta. Sementara penyesuaian kerugian EBITDA perusahaan bernilai US$1,85 miliar.
Selama beberapa tahun terakhir, Uber telah banyak mengungkapkan angka-angka tersebut. Laporan terakhirnya sebagai perusahaan swasta disampaikan pada Februari ketika Uber mengungkapkan US$3 miliar untuk pendapatan Q4 2018, dengan meningkatnya kerugian operasional.
Dari layanan ride-sharing saja, pendapatan Uber meningkat dari US$3,5 miliar pada 2016 menjadi US$9,2 miliar pada 2018. Pemesanan brutonya mencapai US$41,5 miliar tahun lalu dari produk transportasi itu.
Baca Juga: Uber IPO, Jeff Bezos Makin Tajir Ndro!
Di sisi lain, kompetitornya, Lyft mengajukan dokumen S-1 pada Maret, menunjukkan kerugian 2018 bernilai hampir US$1 miliar dan pendapatan US$2,1 miliar.
Perusahaan melaporkan pemesanan bernilai US$8,1 miliar, mencakup 30,7 juta pengendara dan 1,9 juta pengemudi. Sekitar seminggu kemudian, Lyft menetapkan kisaran harga saham US$62 hingga US$68 untuk IPO-nya, berupaya mengumpulkan hingga US$2,1 miliar.
Sejak debutnya di Nasdaq, saham Lyft menurun setelah meroket hampir 10% pada hari pertama. Lyft saat ini diperdagangkan sekitar 20% di bawah IPO-nya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: