Eric Schmidt, satu-satunya miliarder yang tak mendirikan perusahaan itu tetap berupaya untuk menyibukkan diri setelah tak lagi menjabat sebagai Chairman Alphabet. Pria yang menjabat sebagai CEO Google sejak 2001-2011 itu kerap mengisi berbagai seminar.
Dalam seminar tersebut, ia sering membagikan ilmunya dalam memimpin raksasa internet dunia, Google.
Selain itu, dia sekarang juga bergabung di Massachusetts Institute of Technology, membantu mengembangkan kecerdasan buatan manusia dan mesin. Dia juga menjabat penasihat MIT Intelligence Quest yang melakukan riset terhadap kecerdasan manusia.
Baca Juga: Keseharian Pengusaha Ayam VS Pengusaha Beras
Schmidt melakukan hal tersebut bersama istrinya, Wendy Schmidt, dan lewat yayasan yang dikelola bersama. “Filantropi adalah tentang energi dan kecepatan. Kami berupaya membuat program dan mengumpulkan orang-orang yang melakukan riset selama bertahuntahun terhadap sains,” beber Schmidt.
Pria kelahiran Washington tersebut tercatat memiliki kekayaan mencapai US$13,4 miliar atau setara dengan Rp192,625 triliun (kurs Rp14.375 per US$). Ia tak pernah mendirikan perusahaan, namun mampu menyabet kekayaan sebesar itu. Kekayaan tersebut didapatkannya dari kepemilikan saham Google saat menjabat sebagai CEO.
Baca Juga: Makan Siang CEO VS Karyawan di Jakarta. Perbedaannya Signifikan Banget!
Di tangan Schmidt, Google meroket menjadi raksasa internet terbesar di dunia. Karena itu, Schmidt dianggap sangat layak mendapatkan kekayaan sebesar itu.
Eric Schmidt lahir di Washington pada 27 April 1955. Keluarganya akademisi. Ibunya adalah sarjana psikologi, sedangkan ayahnya, Wilson Schmidt, profesor di bidang ekonomi. Schmidt dari lahir pun sudah tumbuh menjadi anak cerdas.
Usai lulus dari Yorktown Highschool, dia melanjutkan kuliah di Princenton University, lalu mengambil S-2 dan S-3 di University of California, Berkley. Setelah S-3, dia baru masuk ke dunia profesional. Berbagai perusahaan dia masuki, mulai Bell Labs, Zilog, hingga Xerox. Pada 1997, dia ditunjuk menjadi CEO perusahaan teknologi Novell.
Baca Juga: Kisah David Steward, Anak Pemulung yang Jadi Orang Kaya di Dunia
Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, terkesan dengan kemampuan Schmidt. Dia pun diajak bergabung menjadi Board of Directors Google pada Maret 2001, sebelum kemudian ditunjuk menjadi CEO pada Agustus 2001. Di bawah kepemimpinannya, Google meroket. Schmidt dinilai sukses menembangkan berbagai layanan Google yang menjadi sumber pemasukan terbesar perusahaan, antara lain AdSense. Pendapatan terbesar Google sempat berasal dari situ.
Lalu, dia juga memimpin akuisisi YouTube pada 2006 senilai US$1,65 miliar. Pendiri Google, Larry Page, merasa siap menjadi CEO pada 2011 dan mengambil alih kepemimpinan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: