Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Saham IPO Lunglai, Analis: Uber dan Lyft Terjebak Badai

Harga Saham IPO Lunglai, Analis: Uber dan Lyft Terjebak Badai Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan anjloknya saham Uber Technologies Inc hampir 20% di bawah harga IPO kemarin, analis Wall Street menilai saham perusahaan itu dalam keadaan darurat. Analis Wedbush Daniel Ives menganalogikan itu ke dalam keadaan buku jari memutih (white knuckles) ketika tangan mencengkram sesuatu begitu erat.

Setelah ditutup di 7,6% pada Jumat dalam debut perdagangannya, saham Uber turun sebanyak 13% pada Senin (13/5/2019) di New York dan ditutup turun pada angka US$37,10. Penawaran umum perdananya sendiri dihargai US$45.

"Dari perspektif stok, jika Uber menembus US$35, di situlah ia mulai memperoleh white-knucles lebih banyak," ujar Ives, seperti yang diberitakan oleh Bloomberg (14/5/2019). "Tidak ada yang menghentikan turunnya saham-saham ini, apalagi di lingkungan yang berisiko."

Baca Juga: IPO Uber Tak Bergairah, Saham SoftBank Ikut Melemah

Hal yang sama juga menimpa kompetitor Uber, Lyft. Selain faktor keraguan terhadap perusahaan ride-hailing dan sharing economy, jual-beli pasar di tengah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dam China juga membebani valuasi dua perusahaan ride-sharing itu.

"Uber dan Lyft terperangkap dalam badai sempurna dari kondisi pasar yang dipengaruhi oleh perdagangan China, dikombinasikan dengan kekhawatiran tentang tidak ada keuntungan, dan pertarungan penilaian," jelas Ives.

Di sisi lain, CEO Uber, Dara Khosrowshahi pun menganggap kemarin sebagai hari yang sulit bagi Uber di pasar. Ia juga memperingatkan perihal kinerja saham yang akan melemah.

Turun ke harga US$35 artinya ada potongan harga lebih dari 22% untuk harga IPO senilai US$45. Namun, saham Uber mengalami perdagangan besar pada sesi keduanya sebagai perusahaan publik. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bloomberg, nilai total saham Uber yang diperdagangnya pada Senin mencapai US$2,8 miliar. Angka itu melampaui raksasa teknologi seperti Apple, Amazon, Microsoft, dan Facebook.

Baca Juga: Usai IPO, Pegawai Pertama Uber Kecipratan Untung, Hartanya Sentuh Rp14 Triliun

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: